Senin, 31 Desember 2007

tiga pulu satu desember dua ribu tujuh

Hummm.......
Esok mentari 2008 kan terbit... sejarah 2007 pun harus kembali terangkum dalam album memori.
Semua tangis... peluh.... kegelisahan... biarlah menjadi kenangan...
bekal tuk jadi semakin kuat, berlari... dan mengejar mentari...
Senyum..tawa.. dan suka.... jadikanlah pewarna...
bahwa tak ada jalan yang terlalu rumit tuk dilalui
Kebahagiaan selayaknya menjadi bahan koreksi diri, tuk semakin berendah hati..
Tak ada yang sempurna di dunia ini.....

Biarlah hitam dengan pekatnya... dan jagalah putih dengan kesuciannya....
hingga warna - warna dunia menyapu mereka rata......



Selamat datang mentari..... siramkanlah cahya emasmu, mengiringi langkah kami..
yang selalu haus oleh imajinasi....

Akankah esok secantik lalu...?
Bilakah pagi kan tersenyum semanis biasanya...?
Masihkah nurani meronta nikmat & menghempas syukur .....?

Wahai Penguasa Alam Semesta.... izinkan hari - hari esokku slalu berseri....
bukan selalu murni oleh kebahagiaan... karna kutakkan pernah belajar tangguh karnanya...
Hiasi ia... juga dengan ujian & beberapa kerikil tajam, hingga dibuatnya jiwa ini jadi sekuat dan setegar batu karang....

Angin utara... bawa ku terbang tinggi....
menjemput mentari... dan terus merenda mimpi.....

semoga semua menjadi lebih baik................................... ^_^

^_^

Selamat mengulang hari mentariku...
bintang malamku....
Smoga kebahagiaan & ketentraman jiwa sentiasa tumbuh subur di hari2mu...
Smoga kebarokahan mengalir dalam tiap2 usiamu....
Smoga kelak... gelar uswatun hasanah mampu pula kau pikul tuk keluarga bahagiamu....

Hanya hati dan doa yang bisa kuberikan...
ya...hanya itu.....
Smoga mimpi dan cita yang tlah kita renda dengan begitu cantik....
bersama bisa kita raih.
Jngan pernah sedikitpun merasa kalah... karna kutahu kau tak lemah...
Jngan pernah sekalipun berbalik ragu... karna kuyakin kau tak seperti itu....
Jngan pernah pula merasa bahwa kau sendiri... karna sesungguhnya kutak pernah pergi....

Malam... bintang...dan bulan.... serta jarak yang membentang...
biarlah mereka yang menjadi saksi...
perjuangan ini.... tak kan pernah terhenti...
jalan tuk raih mimpi itu masih panjang....

Dan jika boleh kuminta sesuatu padamu bintangku.....
izinkan senyum dan doa ini terus mengalir untukmu..
izinkan ku tetap berdiri di sini.... menanti.. dan terus merenda mimpi...
tetaplah tersenyum dalam keikhlasan dan kemurahan hati...
berbenah dirilah menuju akhlak ikhwan sejati....


"Ya Robb.... gerbang kedewasaan tlah ia lewati....
ampunilah segala dosa dan kekhilafannya di masa lalu....
lindungi dan sayangilah ia selalu....
jauhkan ia dari segala marabahaya & petaka..
lindungi ia dri godaan syetan yang terkutuk..
Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah...
terangilah selalu jalannya dengan iman..Islam..dan ihsan....
Mudahkanlah ia dalam setiap langkah dan jalan tuk raih harap dan mimpinya....
Dan pertemukanlah kami dalam keridhoan-Mu.......
Allahumma amin......." T_T

Jumat, 14 Desember 2007

Laput - Debu Jalanan

Melawan panas dan menerjang hujan... begitulah keseharian mereka para "debu jalanan" untuk mencukupi kebutuhan hidup. Mereka yang lebih sering kita pandang dengan sebelah mata, bertahan hidup dengan meminta & memohon iba kepada orang yang melihat atau sekedar lewat. Dari jalan ke jalan, warung ke warung, hingga kini mulai merambah masuk ke kampus - kampus. Lokasi di mana banyak terdapat muda - mudi yang bergelarkan mahasiswa dan tentunya sebagian besar berasal dari keluarga yang mampu & berkecukupan.
Beberapa dari mereka mengungkapkan latar belakang yang hampir serupa, kenapa harus memilih "profesi" tersebut. Kesulitan ekonomi dan minimnya penghasilan dari pekerjaan yang mereka lakoni, merupakan alasan utama. "Saya jadi pembantu & buruh tapi ndak nutupi buat sebulan. Upah pembantu cuma Rp 150.000/bulan, buruh tembakau cuma dihargai Rp 600,- / kg.", ungkap Bu Ita yang biasanya beroperasi di Jalan Jawa.
Selain dua alasan di atas, banyaknya anggota keluarga juga menjadi alasan kenapa mereka harus menambah penghasilan dengan cara mengemis. Ibu Ita sendiri adalah ibu dari 4 orang anak, dan Halimah salah satu putrinya yang duduk di kelas 2 SD, adalah yang paling sering menemaninya bekerja. Suaminya dulu adalah buruh bangunan dan tukang becak, namun semenjak mengalami kecelakaan kini dia hanya tinggal di rumah.

Masuk Kampus
Jika ditanya kenapa kampus, jawaban mereka adalah karena di daerah pertokoan di pusat - pusat kota atau lebih dikenal dengan segitiga emas, sudah terlalu banyak saingan. Lebih - lebih semenjak diberlakukannya penertiban gepeng dan anjal, gerak - gerik mereka selalu dihantui oleh rasa takut dan was - was akan terciduk operasi SATPOL PP. Anggapan tentang keberadaan mahasiswa yang mampu dan berkecukupan, juga menjadi alasan mengapa mereka memilih kampus sebagai wilayah operasi.
Bu Ita juga menuturkan, tentang waktu atau jam kerja mereka, yakni mulai pagi kira - kira pukul 07:00 hingga menjelang malam (habis waktu Isya'). Itu waktu normal jika mereka merasa cukup dengan pemasukan yang didapat pada hari itu. Namun jika pendapatan belum sesuai dengan yang diharapkan, mereka bisa baru pulang ke rumah hingga pukul 22:00. Sehari itu, biasanya mereka berkeliling dari warung ke warung di area TegalBoto, masuk ke kampus, dan ngepos juga di tempat - tempat tertentu seperti ATM & pinggir jalan.
Ibu Nanik, yang saat ditemui kemaren sedang menyusui putranya yang masih bayi mengungkapkan juga alasan, kenapa mereka betah keluar masuk kampus, "Gak pernah diusir kok dek, paling - paling cuma beberapa kali sama satpamnya, tapi kita ya terus aja!"
Tentang hasil yang mereka terima per harinya, benar - benar membuat saya takjub dan mungkin ini yang membuat mereka bertahan dan lebih memilih menjadi pengemis daripada pekerjaan lainnya. Dalam sehari, rata - rata mereka bisa memperoleh antara 10 hingga 15 ribu rupiah. Bisa dihitung sendiri, berapa penghasilan mereka selama sebulan dari meminta - minta.
Sehubungan dengan adanya penertiban gepeng dan anjal, di masa pemerintahan bupati Jember saat ini, mereka memang merasakan ruang gerak yang semakin sempit dan sulit. Belum lagi jika harus berkejar - kejaran dengan SATPOL PP. "Kalo saya pilih pasrah, ikut mobil aja!", Bu Ita menambahkan. Dan baginya serta putra - putrinya, berurusan dengan SATPOL PP bukanlah hal yang baru, mereka telah terbiasa.

Mereka dan lingkungan sosial
Bisa kita bayangkan bagaimana kehidupan sosial atau masyarakat sekitar memandang keberadaan mereka. Ibu Nanik, wanita separuh baya yang sudah menggeluti "profesi" ini hampir 10 tahun lamanya, menuturkan salah satu duka yang paling sering mereka alami, "Gak jarang kami diusir trus dibentak. Tapi saya sadar kok, siapa saya ini....".
Di sisi lain, ada juga yang begitu baik dan peduli terhadap mereka. Ibu Nanik mengungkapkan, sekelompok mahasiswa UNEJ yang mayoritas dari FISIP bersama dengan Yayasan Pramita Malang sekitar tahun 2000-an , benar - benar memberikan kepedulian penuh terhadap mereka. Baik melalui bimbingan belajar bagi putra - putri mereka yang harus putus sekolah karena masalah biaya, hingga penghimpunan bantuan materi layaknya yayasan sosial.
Dan kepedulian itu mereka rasakan semakin berkurang kini. Walaupun tetap ada beberapa, namun jumlahnya tak sebanding dengan tahun - tahun sebelumnya. "Mahasiswa sekarang ndak kayak dulu, ada beberapa juga sih yang baik, ngajarin anak - anak saya belajar, tapi ndak sebanyak dulu...", bu Nanik menambahkan.
Tentang lingkungan tempat tinggal mereka sendiri, Ibu dari 5 orang anak yang putra - putrinya juga sering terlihat "beroperasi" di Fakultas Ekonomi UNEJ ini menuturkan, tetangga di kanan kiri rumah adalah mereka yang juga menggeluti profesi yang sama, yakni sebagai pengemis. Hanya daerah operasi yang berbeda satu sama lain. Beberapa komunitas mereka bisa kita temui di Talangsari (Puskesmas Jember Kidul) dan Langsepan Kelurahan Kranjingan.
Saat ditanya sampai kapan akan bertahan dengan profesi ini, Bu Ita dan Bu Nanik sependapat, "Gak tahu mbak, sebenarnya kami juga sudah bosen, capek, juga malu. Anak - anak juga kasihan sering diledekin temen - temennya karena emaknya ini pengemis, tapi kami ingin salah satu dari anak kami bisa terus sekolah dan berhasil, biar besok ndak kayak orang tuanya ini." []

Senin, 10 Desember 2007

$@%$#%@$#@%$

Hari ini...kembali ku diajarkan tentang kesabaran dan keikhlasan...
Kehilangan atau jatuh dari sesuatu yang sudah kita perjuangkan, tentulah sangat menyakitkan & mengecewakan! Terlebih itu adalah tanggung jawab yang harus kita emban! Tapi sekali lagi... tak kan ada pelangi tanpa hujan..dan tak pernah ada senyum tanpa air mata.
Mungkin ini teguran dan peringatan... tentang perjuanganku yang belum maksimal! Aku harus terus berlari... mengejar semua mimpi yang tertunda di depan sana!
Tuhan.... beriku kekuatan & keistiqomahan....

Kamis, 06 Desember 2007

Aku bikin berita..

Review dikit tentang kegiatanku sebagai "anggota magang" di ecpose beberapa hari yang lalu. Agenda terakhir kemaren, sampe evaluasi dari tugas yang dibikin temen2 (para anggota magang).
Yaps! Kami dapet tugas bikin straight news.
Dan aku yang notabene bolos waktu materi Jenis2 Tulisan & Teknik Reportase hari Sabtu kmren, mau gak mau tetep kudu kumpulih tuh tugas!
Berbekal tanya kanan - kiri, depan belakang, tentunya tanpa malu2 atau basa - basi, tugas suci itu rampung juga! Alhamdulillah...

Dikasih info pagi, sorenya dah harus dikumpulin + dibahas! Padahal temen2 lain dapet waktu 2 hari! Huaaaa....... (Jangan salahin deh kalo aku ngangkat berita yang neko2! Hehehehe....)
Tapi tenang aja, aku gak bikin keributan atau kekisruhan hingga ada yang bisa dijadiin bahan kok! Cukup dengan muterin kampus di siang bolong ditemani "ega"ku sayang (lha dibatesin cuma sekitar kampus!), aku berusaha cari sesuatu yang bisa diliput. And..bingo! Kebetulan yang disiapin Tuhan dengan sangat cantik, waktu lewat depan PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa), ada rame2 di sana. Aku baru inget, ini kan hari pembukaan Pesta Buku Murah yang diadain FS UKI(Unit Kerohanian Islam), wah..bener2 makanan empuk! =p~
Gak pake pikir lama2 langsung aja "ega" kubelokkan memasuki gerbang PKM dan menuju tempat parkir.
Sampe dalem, banyak buku tentunya! Dan harganya murah, discount up to 70% lho!! Secara belum gajian waktu itu... cuma bisa nahan air liur (yg belum menetes tentunya!)
Ternyata selain bazar buku murah, banyak forum diskusi & talk show juga! Acaranya kan seminggu, mulai 4 - 9 Des' nanti!
Keliling2 seperlunya, trus ditambah tanya2 sama mbak2 panitianya, sambil tak lupa nyolong brosur sebanyak2nya, liputan amatir ala daku pun usai! :D

Sampe kantor, lupa deh kalo belon makan! Mentelengin monitor + maen2 ma "tikus" dan "saudaranya" kurang lebih 1,5 jam and........ eng..ing..eng.... jadilah berita dadakan yang nggilani plus ngisin2i! But tak apalah, namanya juga belajar! (pembelaan mode on)
Sore menjelang malam... evaluasi dimulai. Waaa... punya temen2 pada salah semua! Mereka kebanyakan ngangkat berita olahraga, tapi unsur2 penting dalam straight news terutama 5W + 1H, banyak yang tidak terpenuhi!
Hingga tibalah giliranku, kubacakan (masih dengan pede) di depan forum hasil karya dadakanku itu!5W + 1Hnya sih dah komplit, tapi kata petinggi2 ecpose, tulisanku terjebak sama advetorial & pengumuman. Trus beritanya gak fokus, sisi mana yang ingin diangkat. Kata BF (Bang Fandi) juga, tulisanku belum mengulas implikasi dari pembacanya. Yah.....salah deh........
Tapi gak papa, kesalahan kan gerbang awal menuju kesuksesan! ;)
Oh iya, yang terpenting lagi dari sebuah tulisan adalah news value nya! Ada 6 nilai berita yang kutahu : penting, besar, waktu, kedekatan, tenar, & human interest. Semakin terpenuhi news valuenya, semakin berbobot tuh berita!

Fiuuuuh... nulis tu ternyata sulit pisan euy........

*Gesti mah biasanya nulis sesuka "udel"nya. Asal keluar...asal terlontar! :p

Rabu, 05 Desember 2007

Namanya Anang...

Namanya Anang...
Sosoknya mengingatkanku akan diri ini pada 7 - 8 tahun silam. Di mana usia itu adalah masa2 bahagia seorang anak kecil sepertiku. Berlari dan bergurau ke sana kemari, ditemani beraneka warna mainan! Tak ada susah dan tak ada gelisah...
Anang berbeda. Lelaki kecil bertubuh tambun itu, di usia dininya mau tak mau harus ikut mengecap pahitnya jalanan kota! Meminta serta memohon belas kasihan & rasa simpati dari orang - orang yang berlalu-lalang. Menjadi pengemis, bukan pilihannya! Ia terpaksa.... di kala kerjaan sebagai kuli angkut pasar tak mengijinkannya bergabung, selain karna tubuhnya yang masih terlalu kecil, dan orang - orang yang sudah jarang menggunakan jasa mereka. Saat menjadi loper koran pun, entah kenapa enggan ia lakukan...
"Takut mbak... jualan di pinggir jalan.. banyak motor...", ucapnya polos.

Anang adalah anak pertama dari 6 bersaudara. Berangkat dari keluarga yang serba pas - pasan bahkan mungkin teramat kekurangan, Anang hanya mampu bersekolah hingga kelas 5 SD. Ayahnya seorang buruh bangunan... dan ibunya menggeluti dunia yang saat ini dilakoni bersama Anang, putranya. Menjadi pengemis... dari jalan ke jalan, toko ke toko, pasar ke pasar..... sambil menggendong putra terkecilnya tuk meraih rasa iba.....
Dua orang adik Anang yang masih berkesempatan melanjutkan sekolah hingga saat ini, sedang 3 lainnya harus menjalani "lakon" yang sama.

Anang bisa kubilang adalah anak yang bertanggungjawab, karna saat kutanya kenapa memilih mengemis? Dia menjawab dengan jujur, "Untuk makan sekeluarga, hasil bapak sama emak gak cukup!"
Dan saat kembali kutanya apakah orang tuanya yang menyuruh? Dia dengan yakin dan tegas menjawab, "Tidak! Mereka ndak pernah nyuruh... tapi saya kasihan....."
Mungkin itu pula salah satu alasan, kenapa Anang hengkang dari statusnya sebagai seorang pelajar! Dan lebih memilih menyusuri jalanan bersama teriknya mentari, hanya untuk mengharapkan recehan koin dari mereka yang merasa kasihan.

Aku pribadi..adalah orang yang paling "pelit" dan anti ngasih uang sama pengemis2 kecil. Jiwa mereka yang masih sangat muda, tak sepantasnya dikenalkan pada kepasrahan dan kemalasan! Memberi sama artinya dengan mendidik! Itu menurutku! Semakin kita memberi mereka, semakin mereka merasakan nikmatnya meminta2 dan akhirnya kecanduan, parahnya hingga dewasa nanti tak ada kemauan untuk mencari kehidupan yang lebih baik!
Sungguh mengiris hati, seorang anak kecil yang seharusnya belajar di sekolah & menikmati waktunya bermain bersama anak2 seusianya, kulihat berkeliaran di sekitar kampus sambil menengadahkan tangan, apalagi kalo bukan untuk meminta uang!
Saat Anang mendekat dan berujar, "Mbak...njaluk duite mbak... (Mbak..minta uangnya mbak...)", sontak hatiku tergerak tuk mengenalnya lebih jauh. Bukannya memberi uang, aku justru mengajaknya berkenalan & ngobrol ngalor - ngidul.

Percakapan singkat kami, semakin mengingatkan, betapa beruntungnya aku.... yang siang2nya tak harus bergelut dengan sengatan mentari dan malam2nya yang penuh keresahan tentang makan apa esok hari. Aku jauuuuh lebih beruntung dari mereka, itu pasti!
me : "Anang gak kangen belajar sama maen bareng2 temen?"
he : "Yo kangen mbak... pengen...."
me : "Anang masih mau & pengen belajar lagi?"
he : "Mau...tapi nok endi (di mana)... yok opo carane (gimana caranya).... duite emak karo bapak gak mungkin cukup gawe sekolah meneh (uang bapak dan emak gak akan cukup buat sekolah lagi..)"
Ya Tuhan.... apa yang bisa kulakukan.....? Aku pun tak lebih dari anak muda nekat yang masih mencoba & belajar mencukupi kebutuhanku sendiri. Secara materi pun, aku tak mampu membantu mereka, aku bukan siapa2.....

"Hoi! Bapak2 ...ibu2...sodara2.... yang duduk di 'kursi2 empuk' di sana! Bagi sedikit dunk kenikmatan di meja makan kalian... hangatnya kasur dan selimut sutra kalian... minimal senyum & perhatian kalian untuk mereka....
Apa iya...bisa makan kenyang, sedang ada yang merintih kelaparan...
Apa yakin bisa tidur nyenyak, sementara tubuh2 mereka menggigil kedinginan...."
(buktinya emang bisa kok! -_-)

Mungkin benar... aku salah berceloteh gak jelas di sini! Tapi aku pun sadar... aku tak mampu berbuat apapun selain memberikan doa yang terbaik bagi mereka....
Arrrrrgggghhhh........!!!! What should i do???!!!

"Anang...maaf ya... aku hanya bisa mendoakanmu....semoga roda pedati itu segera berputar! Dan semoga keadilan suatu saat nanti benar - benar bisa 'alergi' sama materi! Tapi tetep berusaha ya... karna pintu tak kan pernah terbuka, jika kita tak pernah mencoba mendorongnya...."

Selasa, 04 Desember 2007

Inilah hidup sobat.....


Hidup memang akan terus sesak dengan pilihan dan pilihan.... Dan dari setiap pilihan itu pula, kan lahir keputusan - keputusan baru yang "berboncengkan" resiko!
Haruskah kita memilih?
Ya! Jawabnya Harus!
Keterpurukan dalam luka dan tangis.... atau keindahan dalam senyum & damainya hati.... itu hanya soal waktu. Pada saatnya nanti pun, keduanya kan saling menggantikan. Tak perlu takut... tak perlu risau..... ataupun resah...... karna inilah hidup.....
Menyakiti atau tersakiti...
Membahagiakan atau dibahagiakan......

Jagostu - Mau Tak Mau

apa yang bisa aku lakukan
Em
jika ia memilih untuk tak tinggal
Dm Am
dan semua terus berjalan

F
getirnya harus tetap kutelan
Em
dan aku sakit harus tetap bertahan
Dm Am
dan semua terus berjalan

F Dm Am 2x

Am F
mau tak mau kuharus
G C Em
melanjutkan yang tersisa
Am D7
meski semua telah berbeda
F G C
dan tak akan pernah ada yang sama

[int] F Dm Am 2x

F
aku bisa memeluknya
Em
tetapi tidak hatinya
Dm Am
ooo... menyakitkan

F
semua telah dengar
Em
segenap hati kumerindunya
Dm
tapi hatinya telah pergi dan
Am G
telah lama mati

Am F
semoga angin berhembus
G C Em
membawakan mimpi baru
Am D7
meski ku tau takkan pernah ada
F G C
yang sanggup mengganti keindahannya

[ending] F Dm Am



4 someone, tak ada "keindahan duniawi" yang kekal & tak bisa tergantikan. Angin pasti berhembus tuk bawa mimpi baru. Hanya Allah...Rabbi.... yang rencana-Nya terpercaya dan akan slalu indah.....
maaf & terimakasih.......

Senin, 03 Desember 2007

01-02 Des'07

Cuma pengen ngasih tahu....
Kemaren habis dari Malang.....
Seneng euy....terobati rinduku pada kota nan penuh kenangan itu.....
Saking senengnya... sampek gak bisa dcritain..... :p
Malang... kok aku wes kangen lagi..... T.T




*Sedihnya... 2 hari terpaksa ninggalin kegiatan ECPOSE, mana pas jadwalnya tentang Jenis2 Tulisan & teknik reportase! Hiks....
Yang pasti juga..resume menantiku...... >.>

Jumat, 30 November 2007

Selayang Pandang Persma

"Pers! Apa kira - kira yang ada di benak kawan - kawan saat mengucap atau mendengar kata itu?"
Begitulah Mbak Agnes PB Ginting (salah seorang pegiat Ecpose) mengawali pertemuan kedua kami tadi malam. Dengan gayanya yang kalem namun tetap berwibawa (i like the way she speak and describe something!), beliau mengantarkan kami untuk mengenal pers yang sesungguhnya. Dunia pers, yang mungkin masih luput dari pemahaman kami.

Berbagai pendapat mengalir dari pemikiran - pemikiran awam kami, mulai dari wadah aspirasi hingga komunitas dalam pemberitaan. Namun pada intinya, pers selalu melakukan / memfokuskan kegiatannya pada 3 hal, yakni mencari, memproses, dan memberitakan! Suasana mulai sedikit memanas, ketika Mbak Agnes mulai memunculkan suatu permasalahan tentang, benarkah tak ada tendensi / maksud terselubung dalam dunia pemberitaan? Apakah benar, pers murni melakukan 3 hal di atas tadi, tanpa ada maksud lain yang ingin diraih.
Kita bisa berkaca pada beberapa harian atau media massa yang kita kenal seperti Kompas, JawaPos, Republika, dll. atau biasa kita menyebutnya sebagai pers umum. Tentunya dalam sistem yang menganut managerial yang lebih kompleks seperti perusahaan2 tersebut, ada unsur / faktor lain yang melatarbelakangi & ingin dicapai dalam suatu pemberitaan.

Perusahaan bisa berdiri juga pasti karena adanya modal yang ditanamkan, dan tentunya ada tujuan & target khusus bagaimana agar kesejahteraan si penanam modal plus sumber daya (karyawan) terpenuhi. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menaikkan oplah, bagaimana? Yakni dengan memuat berita2 yang "hot" dan diburu massa, berita2 boombastis di eranya, sekalipun sebenarnya masih ada & banyak informasi lain yang lebih berkualitas untuk diangkat ke permukaan. Inilah salah satu "maksud" lain yang ingin diraih dalam pemberitaan. Ingin mengejar keuntungan ekonomi!

Faktor politik, ternyata juga melatarbelakangi lho! Terlebih dalam musim2 "pilah - pilih", beberapa relasi politik turut menggunakan media sebagai jembatan atau alat publikasi & promosi pada massa. Karna untuk promosi, tentunya media dianjurkan memuat segala sesuatu yang sifatnya bisa menarik simpati massa, tak kan ditemukan sedikitpun kelemahan & kritikan dari "yang diberitakan".
Nah, dari sini bisa kita telaah, lalu bagaimana suatu informasi bisa diberitakan dengan benar2 obyektif? Jika pers umum sendiri, mau tak mau tetap memiliki maksud dan tujuan lain di dalamnya.

Berarti.... dibutuhkan suatu wadah, di mana di dalamnya belum terkontaminasi oleh kepentingan - kepentingan politik, ekonomi, dan sosial! Wadah yang bisa melihat "sesuatu" dengan lebih obyektif! Dan itulah pers mahasiswa. Pers alternatif yang menjadi kontrol dari pers umum. Pers yang sekilas memang selalu mencari kelemahan & kesalahan pers umum, namun itu semua tak lebih dari upaya kritisasi yang membangun, meluruskan, dan membenarkan! Pers mahasiswalah yang diharapkan, dengan pemikiran - pemikiran kritis dan obyektifnya, dapat menjadi jembatan & pemicu solusi dari masalah yang diangkat.

ECPOSE sendiri, adalah salah satu persma dari ratusan bahkan mungkin ribuan persma yang ada di negeri ini. Dan sebagai wadah aspirasi, sekalipun mustahil untuk menampung dan menyalurkan semua aspirasi mahasiswa maupun masyarakat melalui medianya, ECPOSE tetap berusaha menjadi jembatan yang eksis & selalu obyektif dalam mengupas permasalahan yang ada.

Itulah sedikit tentang persma, yang bisa aku bagi di sini. Sekalipun semalam harus ijin keluar duluan dari forum karna ada kuliah (nasib jadi anak non reguler.....), setidaknya aku sudah mengenal sedikit tentang dunia pers itu.
SALAM PERSMA!!!!


"Jika saya harus memilih antara, pers tanpa pemerintah atau pemerintah tanpa pers, maka saya akan lebih memilih pers tanpa pemerintah!"
Thomas Jefferson,

Kamis, 29 November 2007

ECPOSE vs Me

Tiga bulan ke depan, adalah masa2 fighting bagiku! Alhamdulillah... aku sedang menjalani peranku sebagai "anggota magang" ECPOSE tahun ini. Setelah prosesi interview plus konsolidasi antar anggota dan pengurus Selasa malam lalu, aku dan beberapa rekan lain telah resmi menjadi anggota magang dan akan menjalani minggu2 dan bulan2 yang padat kegiatan!

Bagi yang belum kenal ECPOSE, ia adalah salah satu UKM di fakultasku, Ekonomi Universitas Jember. Unit kegiatan mahasiswa yang konsentrasinya di bidang jurnalistik ini, sejak awal sudah mencuri perhatian dan minatku. Kesibukan dan rutinitas yang padat, memang sempat berkelebat dan menghantui di langkah awal. Bayangan pagi hingga sore cari duit, dilanjut malam kuliah (Fyi, aku kan anak ekstensi alias Non reguler) memang membuatku ragu untuk tetap terus, atau balik kanan! Tapi... tak ada yang pernah tahu jika kita belum mencoba & membuktikan bukan? Dan bukankah waktu akan lebih bermakna & barokah, jika kita mengisinya dengan hal2 yang bermakna pula? Ini tantangan baru buatku!

Hampir setahun bergelut bersama para jurnalis, sedikit banyak membuatku bernostalgi dengan kenangan dan hobi di masa kecil yang sempat kutinggalkan saat masa rantauku. Hobi dan kegemaranku berceloteh pada diri sendiri lewat kertas - kertas lusuh yang berakhir di tempat sampah.
Surabaya Post, cukup membuatku mengenal & sedikit memahami dunia "tinta" dan broadcasting. Sekalipun di sana, aku tidak bergumul langsung dengan para wartawan, fotografer, editor, redaktur, maupun staf redaksi lainnya, namun kesibukan & cara bekerja mereka yang kucuri & kupelajari diam - diam. Perlahan namun pasti, rasa cinta itu lahir, tumbuh dan akhirnya berkembang. Basic pendidikanku yang teknik, memang seakan jauh dari "cinta" yang kurasakan ini, tapi aku mencoba memandangnya dari sudut yang berbeda. Jurnalistik tentunya & harusnya bisa masuk ke dunia atau basic apapun! Karena menurutku, jurnalistik adalah dasar dari dasar itu sendiri.
Hal inilah yang membuatku manteb dan bertekad saat itu, "aku ingin nulis lagi....."

Dasarnya masih amatir, karya2 tintaku tak lebih dari diary... keluhan sampah..puisi2 murahan.. yang kunikmati, kupuji dan kuhina sendiri. Tak pernah atau mungkin lebih tepatnya belum pernah, aku mencoba membawa "rangkaian kata2" ku ini, agar bisa dilihat, dibaca, & dikenal orang! Entah malu, takut, atau memang tak ada waktu & suasana yang pas untuk melakukan itu. Media2 gratis seperti blog inilah, yang akhirnya menjadi tempat pelampiasanku. Di sini, ada beberapa yang lihat & baca si emang... tapi tetap saja... apa yang mereka nikmati masih berputar tentang diriku. Aku masih ingin, apa yang kutulis... kutuang..dan kukaryakan..bisa memberikan sesuatu yang indah & bermanfaat, terutama bagi orang lain.

Mungkin benar, apa yang beberapa sahabat sarankan untukku. Harus ada satu jembatan, rel, dan parameter yang jelas... agar "kecerewetanku" ini terkendali & tidak mubadzir. Aku butuh wadah di mana aku bisa terus belajar & saling berbagi bersama rekan2 seperjuangan lainnya. Dan mungkin..... insyaAlloh.... serta semoga..... ECPOSE adalah pilihanku yang tepat!

Oh iya, sedikit mereview perkenalan sekilas bersama para pengurus & anggota ECPOSE kemaren, ada berbagai macam karakter yang kutemui. Mulai dari yang adem ayem anteng berwibawa, hingga yang njedhal - njedhul gak jelas! :p Buat yang pengen tahu, ikutin terus update kisah ini, karna perjalananku sebagai anggota magang, masih baru dimulai! Dan pastinya akan lebih banyak cerita + ilmu yang kudapatkan dan insyaAlloh bisa kubagikan, selama perjalananku nanti. Doakan sukses ya... ^_^


*Oh..semoga "trouble" bersahabat denganku beberapa bulan ke depan..... >.>

Senin, 26 November 2007

Uang..uang....

Pagi tadi.. ada keributan kecil di depan kantorku. Dari beranda di lantai 2, aku coba memastikan apa yang terjadi di bawah sana. Ternyata ada segerombolan orang (laki2 dan perempuan) dengan beberapa sepeda motor + satu buah mobil dengan kapasitas angkut yang besar. Satu sama lain, terlihat bercengkrama dengan akrab.
Hanya bisa bertanya dalam hati, apa yang mereka lakukan di bawah sana....
Tak lama berselang, datanglah sebuah mobil pick up yang biasa angkut motor hasil curian, penuh dengan anak - anak SD. Yang kalo boleh kunilai dari penampilannya, mereka adalah murid - murid SD pinggiran. Dan yang membuatku semakin bertanya - tanya, gerombolan anak - anak tadi, ikut bergabung bersama gerombolan orang - orang dewasa lain yang lebih dulu hadir sebelum mereka. Sepertinya mereka saling kenal, karena beberapa anak saling panggil & beberapa juga cium tangan.

Tak kupindah posisi berdiriku sambil terus memantau mereka dari beranda atas. Hingga kudengar beberapa anak muda yang terlihat seperti aktivis, mulai berbicara melalui pengeras suara.
"Adek2...bapak2..ibu2.. mari kita berbaris dengan rapi....sambil mengantarkan Mas Sudarno ke Kejaksaan Agung!" Kurang lebih itu yang ia ucapkan, diikuti dengan anak - anak SD dan beberapa orang dewasa yang mulai membentuk barisan.
Beberapa anak muda lain yang sepertinya aktivis tadi, juga terlihat mulai membagi - bagikan poster - poster dan kertas berisi tulisan yang besar - besar.

"HUKUM DIBELI DEMOKRASI TELAH MATI" , "APA BEDANYA KEJAGUNG SAMA KORUPTOR?" , "JUAL BELI HUKUM KAYAK JUAL BELI KRUPUK" ......

dan masih banyak kata - kata lain yang bernada sama, yakni protes tentang mudah dan murahnya hukum saat ini!
Ternyata gerombolan yang membuatku penasaran dan tak beranjak dari posisiku itu sedang melakukan prosesi yang biasa orang sebut - sebut sebagai demo! Dan aku sama sekali tak tahu, siapa "Mas Sudarno" yang selalu di sebut - sebut dalam tiap orasi anak - anak muda tadi!

Hingga akhirnya, barisan itupun mulai berjalan perlahan.... diiringi rasa miris di hatiku....
Karna baru kusadari, di barisan paling belakang, ada segolongan orang - orang (dari penampilannya terlihat jelas mereka orang kampung) yang telah berumur cukup alias berusia senja, dan aku menyangsikan... apa mereka benar - benar tahu & paham dengan apa yang mereka lakukan sekarang. Tak menutup kemungkinan, lelaki - lelaki tua itu... anak - anak SD yang seharusnya masih belajar & bersekolah di jam - jam itu, hanya dijadikan alat peramai atau penarik simpati dengan imbalan beberapa lembar kertas saja.

Jika mereka mendemokan tentang hukum yang bisa dibeli dengan uang.... hati kecilku berorasi tentang.... suara - suara yang juga dengan murahnya diperjual belikan! Ironis lagi, itu justru dihadirkan dari kalangan mereka yang awam.

*Semua kok bisa di "uangkan" ya sekarang ???

Rabu, 21 November 2007

One years ago..

Hari ini.... 21 November 2007, tepat setahun sudah aku kehilangannya....
Aku kehilangan pelindung & penghangat di kala demam menyerangku..
Setahun sudah.. tak kurasakan kearifan & kebijakan sosoknya....
Tak ada lagi... yang berkata "Jangan nduk... gak baek...." dengan cara khasnya...
Tak kutemui lagi wajah garang penuh sayang, di ruang tamu.. saat aku terlambat pulang...
Tak ada lagi sahabat, yang dengan telaten mendampingiku belajar jadi sopir... :)
Tak kurasakan lagi raut wajah penuh cemburu.. saat diri ini berdekatan dengan lelaki lain selain dirinya.....
Kenangan2 itu sungguh indah.... tapi tak lebih hanya akan membuatku lebih cengeng menatap esok...
Jika hari & waktu bisa kuputar... kutak ingin lepaskan genggaman lembut & hangat jemarinya.... tapi bukankah rencana-Nya slalu lebih indah.... ^_^
Pasti berada di dekat-Nya, ia justru akan dapatkan kehidupan yang terbaik.
"Aku kangen Pak.... , moga Bapak tenang di sana............"

~ Yang slalu merindumu.... ~

Senin, 19 November 2007

Lagi anu....

Hari ini, kembali ku dihadapkan pada sebuah realita yang menyakitkan! Kenapa menyakitkan? Karna aku tak bisa memilih... jalan keluar yang seharusnya menurutku, bisa membawa ke lorong yang lebih cerah! Lorong yang kuharapkan dan kutafsirkan dengan caraku sendiri.
Di sudut, tempat, dan kasus yang sama, kembali aku harus berperang dengan hati nurani.
Satu sisi.. aku adalah seorang karyawan yang dibelahan bumi manapun, hukum rimbanya adalah keharusan untuk selalu loyal & taat pada regulasi yang berlaku. Di sisi satunya... aku juga manusia biasa yang punya hati nurani & rasa kemanusiaan. Dan saat kita berada di tengah keduanya... plus harus memilih... sepertinya menjadi orang biasa2 saja yang paling nikmat....
Ladang yang bergerak di pelayanan jasa ini... memang full of complicated think! Interaksi yang slalu ditimbulkan dari pergaulan orang banyak, tentunya juga tidak bisa di prediksi kapan pasang dan surut terjadinya konflik.
Dan biasanya, ujung2 tombak yang slalu berhadapan langsung dengan massa inilah... yang sering berpeluang terserang & mengidap SBMTB (Stress karena Beban Mental dan Tekanan Batin) akut!
Bukannya berkeluh kesah, meratapi nasib, atau ingin mencari simpati, tapi memang tidak ada tempat yang sanggup, kuat & tak jengah mendengar jeritan2 batin selain media ini. Media yang tak pernah protes & "mutung" sekalipun tak pernah diberi upah!

## Jika mau berfikir positif, batu kerikil..masalah..trouble... dan kawan2nya yang lain itu... adalah ladang terluas dan termurah bagi seseorang yang ingin terus belajar dalam memaknai & menghadapi kehidupan! Cara berfikir pendeknya... kalo gak pengen banyak masalah, ya tidur aja plus nikmati waktumu sebagai PENGACARA (penggangguran kehabisan acara) handal! Atau akhiri saja hidupmu... tapi tetap tak menjamin, masalah baru yang justru akan timbul setelah kehidupan duniamu berakhir.
Selalu berusaha berfikir positif! Mungkin itu kuncinya!
Segala problematika dalam kehidupan hadir.. tuk ajarkan dan critakan tentang hal baru pada kita. Satu masalah muncul, memaksa kita tuk memahami satu ilmu pula di dalamnya, hingga akhirnya jalan keluar itu kita temukan dan lewati....
Melemah di tengah2 perjuangan itu wajar.. karna kita bukan robot atau mesin! Kita manusia biasa, sumber dari segala kelemahan & kekurangan. Yang terpenting jangan pernah mundur & berbalik berprasangka atau menyalahkan semua di sekeliling kita. "Bukankah Allah akan sama seperti apa yang di prasangkakan hamba terhadapNya?!"
Pintar2 memaknai & mengambil hikmah dari apa yang terjadi, mungkin bisa membuat hati & hidup lebih enteng! Hari2 juga gak akan melulu diisi dengan wajah kusut, mulut cemberut, dan uring2an! :D

"Tapi itu sulit sekalii....", Gesti said.

Kalo sulit kan harus terus dicoba & terus bertanya... Bertanya kan gak hanya pada orang yang lebih pinter, pengalaman juga guru yang baik kok... Pengalaman kan paling tidak bisa memberi pencerahan di hati.. Kalo sudah ada pencerahan kan hati bisa lebih tenang... Kalo dah tenang kan bisa tidur nyenyak... Kalo tidur bisa nyenyak kan bisa bikin badan jadi sehat... Kalo badan sehat kan, jadi bisa beribadah & berkarya lebih baik lagi di esok hari.... ^_^
Pokok'e sing penting terus... SEMANGKA!!!! ;)

Jumat, 16 November 2007

Air Mata T_T

Apa arti air mata untukmu sobat?
Ada yang mengidentikkannya, dengan sosok wanita. Karna air mata itu adalah lambang perasaan....lemah... cengeng... yang didominasi & dimiliki oleh kaum hawa.
Namun benarkah?
Lalu bagaimana dengan sosok lelaki yang sekali waktu kulihat mengalir air dari sudut matanya. Bukan lelaki lagikah ia? Cengengkah ia? Terlalu feminim kah ia?
Terlalu naif jika kita berstatement seperti itu. Karna air mata jika suatu bentuk ungkapan ekspresi jiwa seorang manusia. Tak peduli dia hadir dari golongan hawa maupun adam.
Tak sedikit yang mengatakan, bahwa air mata pula lah yang turut berperan menghapus keresahan & kesesakan hati yang terkadang tak mampu terungkapkan. Air mata juga... yang sering menjadi jawaban, tanda, simbol atau apalah namanya... dari suatu kebahagiaan atau rasa haru.
Jadi... bukanlah suatu dosa atau kesalahan besar.... jika seorang lelaki harus berair mata di suatu waktu. Karna fitrah semua manusia kan berakal dan berhati nurani, betul tidak?
Dan beruntunglah mereka... yang bisa berbagi rasa dengan air mata. Karna di luar sana, banyak juga pribadi - pribadi yang semakin terhimpit dan tersiksa oleh beban dalam jiwa mereka, yang nyatanya tak mampu & cukup terbagikan hanya dengan share/bercerita kepada sahabat... dinding kamar, buku2 bertitelkan diary...., atau objek2 lain yang bisa menjadi pelampiasan. Karna satu hal... mereka tak kuasa menangis.... mereka tak bisa mengekspresikan air mata......

Sang penceloteh di sinipun, sempat bergelar "makhluk tak berperasaan" dari beberapa kawan.
Satu alasan, karna sulitnya mata ini tuk sekedar meneteskan air mata (kecuali kelilipan... :p)
Bisa dibilang, dulu aku terlalu yakin dan sombong dengan kekuatan hatiku. Kesombongan yang kulakukan tuk menyerang statement2 mereka yang mengatakan bahwa wanita itu "lemah"... wanita itu "rapuh".. dan wanita itu "cengeng"... Kuhanya ingin membuktikan, bahwa wanita juga punya hak tuk mendapat gelar "hebat & kuat".
Namun lambat laun kusadar.... aku tak sepenuhnya benar.....
Kulihat ibuku... dia wanita, dan tak jarang kulihat dia menangis bahkan hanya karena hal sepele. Tapi.. tetap kupandang dia sebagai wanita hebat, bukan wanita cengeng atau lemah sekalipun sering kudapati air mata darinya.
Kuteliti sosok wanita2 lainnya... mereka memang sering menangis tuk ungkapkan rasa di hatinya... tapi sekali lagi... mereka sedikitpun tak terlihat lemah di mataku. Karna tak sedikit dari mereka adalah pejuang2 tangguh dalam kehidupan.

Ibu... wanita2 itu... dan "seseorang" yang unintended di kehidupanku, tlah membuatku sadar dari kesombonganku. Sekalipun aku berhasil menjadi sosok wanita yang "pelit" air mata hingga beberapa tahun lalu... aku sadar, itu bukan solusi dan jalan terbaik. Dan dengan berat hati kuinjak rasa gengsiku tuk katakan... "ternyata aku juga merasa lega setelah menangis...".
Jika ada yang mengatakan, hampir separuh beban yang dirasakan berkurang jika kita mau berbagi dengan orang lain, itu benar....
Dan untuk menghilangkan yang separuhnya lagi... bisa dengan menangis..... ;)

Finally.... siapapun kamu... berasal dri kaum hawa maupun adam... menangislah jika itu mampu membuatmu lebih tenang.... menangislah dengan sederhana, sekadarnya, & sepantasnya.... dan yang terpenting, jangan pernah jadikan air mata sebagai parameter "tangguh" tidaknya seorang manusia.... ^_^

*Gesti yang terus belajar......

Jumat, 09 November 2007

Ketaman Asmoro

Saben wayah lingsir wingi..
mripat iki.. ora bisa turu...
tansah kelingan sliramu..cah bagus kang dadi pepujanku...

Bingung rasane atiku..
arep sambat.. nanging karo sopo...
Nyatane ora guwo - wo..
Rasane atiku... sansaya nelongso....

Wes tak lali - lali...
Namung sansaya kelingan...
Nganti tekan besok kapan nggonku..
mendem ora biso turu...

Opo iki seng jenenge...
wong kang lagi.. ketaman asmoro...
Prasasat ra bisa lali..
esuk..awan...bengi.. tansah bedo ati....

qiqiqiqi.... sedep tenan ni tembang euy... ngademke ati.. :p
Yg penasaran..cari and download sndiri yak? :D

Rabu, 07 November 2007

Larut dalam Nostalgi

"Terlarut aku ke dalam nostalgi....." (KLA Project),
huehuehue...... Maknyuss pora judule... :p
Bukan tentang yang romance2 kok sobat... Begini ceritanya.......

Pagi tadi... sebelum berangkat kerja (baca : nguli), aku sempetin mampir ke sebuah tempat yang pernah menjadi saksi keimutanku..keluguanku... :p ..dan masa kecilku... Tempat di mana aku bisa tertawa dan menangis bebas di satu waktu, tanpa sedikitpun ada rasa malu...
Yups, aku mampir ke SDku. Niat & tujuan utama memang untuk nganterin titipan dari seorang guru kesayanganku, yang kukunjungi saat lebaran kemaren.
Decak kagum tentunya...setelah kuinjakkan kakiku di sana. Bangunan berubah drastis, terlihat lebih luas dan megah! Empat atau lima tahun yang lalu, saat terakhir aku berkunjung ke sana... semua belum seperti ini. Tembok2 kusam & tanaman2 tak teratur, tak kutemui lagi saat itu. Selidik punya selidik.. ternyata SDku yang dulunya SD kompleks ini (Kepatihan 1, 2, dan 3) kini di-merger menjadi satu, dan namanya pun berubah menjadi Kepatihan 1. (Hiks..nama SDku hilang...aku kan dulu Kepatihan 2 ...)
Guru2 yang mengajar pun, banyak yang sudah tak kukenali wajahnya (alias banyak guru baru). Hanya tinggal beberapa yang bertahan, termasuk Bu Emy guru kesayanganku itu....

Pertama masuk, langsung disambut Bu Atik. Guru yang mendapat gelar "mak lampir" dari temen2ku karna dandanannya yang menor + wajahnya mirip Farida Pasha (pemeran mak lampir...beneran mirip loch! Saudaranya kali ya? Hehehe...) ternyata masih mengenaliku dengan sangat jelas! Dari kejauhan.. suaranya yang lantang dah terdengar "Waah..Gesti to......!" Hehehe... "Iya Bu.... ndak pangling to...sama muridmu yang sekarang tambah cantik & imut ini..." (kalo ini dalam hati :p )
Ngobrol2 bentar...langsung kuutarakan niatku sebenarnya datang kesana, sekaligus nanyain keberadaan Bu Emy. Eh..beliaunya malah suruh aku cari aja di kelas2! Waks??! Masak dengan tampang innocent gitu.."inguk2" ke tiap kelas! Yah...tapi gmna lagi... itung2 sekalian ngelilingin skulku... :D

Lorong2 kelas yang kulewati ternyata belum banyak berubah... hanya yang dulunya berubin semen, kini sudah berganti ubin keramik. Masih inget banget.. waktu istirahat dulu... sering main "bekel" sambil duduk nglepos di bawah, bareng temen2 cewek. (Aku punya temen cowok yg jago bekelan juga lhoo... :D ) Secara lantainya masih ubin yang dari semen, alhasil tangan2 mulus dan mungil kami...harus tergores & sedikit lecet2 karnanya. Sekarang dah enak tuh..kalo buat bekelan! (tapi anak sekarang apa masih suka maen gituan ya? :D)
Atau kalo gak gitu... aku lebih suka menghabiskan waktu istirahat dengan keringat! Alias "bentengan"! (Hahaha..kalo ini mah..waktu SMK dulu juga masih sering! :p) Lari2 dan saling mengejar di lapangan sekolah yang lumayan luas itu, asyik banget! Dan kalo dipikir2....waktunya istirahat malah cari capek ya? Masuk kelas...bukane tambah seger, malah jdi loyo & kecapekan! Bonus lagi... keringat yang berbau sedap! Hehehe....
Jadi kangen banget masa2 itu....

Di tengah2 pencarianku itu (heleh!), aku ketemu juga sama guru yang selalu menyambutku di depan pagar sekolah dulu. Tak hanya itu... dialah yang slalu membersihkan dan meratakan bedak di wajahku yang selalu "mblenthong2"! :p (Kalo ini...ulah bapak. Gak tahu deh... bapak dari aku TK, paling suka makein aku bedak yang tuebel trus gak rata alias blenthong2! Katanya sih biar kliatan seger & kayak orang abis mandi!Hahaha! :p) Yah..akhirnya, Pak Hadi inilah yang jadi langganan bersihin wajahku...Hehehe...jadi malu kalo diinget2.. :">
Beliau keliatan dah berumur sekali! Pertama kali aku ucapin salam, beliau menjawab dengan ramah. "Masih ingat saya Pak...?"
"Oooo...jelas ingetlah... tapi saya lupa namanya... " (dueng! :D) Ternyata beliau lupa namaku.. murid yang berbedak blenthong2 ini... :p
Tapi setelah aku sebutkan nama... ternyata semua memory di masa lalu itu... masih terekam jelas di memorynya.... Sayang... pendengaran beliau dah mulai terganggu, mungkin juga karna faktor usia.
Dan ternyata sekarang, aku malah sekampus bahkan se-fakultas sama putri beliau (adek kelasku waktu SD dulu). Beliau bilang..putrinya tahu aku, tapi aku kok ndak tahu ya??? Hehehe... :p
Gak terlalu lama sih ngobrol sama beliau, karna aku sadar... tujuan awalku belum terpenuhi. Dan bukankah aku harus segera berangkat kerja! (baca : nguli lagi)
Selesai pamitan sekedarnya... (gak pake bersihin bedak blenthong2 lagi kok! :p), aku langsung melanjutkan pencarianku. And.... setelah celingak - celinguk gak jelas :p, ketemu juga ibundaku itu! Beliaunya lagi ngajar ternyata.... Kuketuk pintu...ucapkan salam...sambil tersenyum ala Pepsodent (kliatan gigi :D). Tanpa ba..bi..bu.. lagi, langsung kuserahkan titipan beliau itu, dan langsung pamit pulang. Karna beliaupun saat itu sedang mengajar.

Kulangkahkan kaki... menuju gerbang depan sekolah.... eh....ketemu ma sosok yang wajahnya gak asing buatku! Namun.. tubuh yang dulu terlihat gagah itu... kini berbalut keriput di sana - sini, mungkin karna termakan usia..
Cak Fuad.... penjaga kebun sekaligus waker di SDku. Gak nyangka, beliau masih bertahan di sana hingga saat ini. Kusapa dia dari kejauhan, setelah dekat..seperti biasa...dia selalu berusaha merefresh memorynya. Dan setelah itu.. tangannya yang mulai terlihat lemah...menepuk2 pundakku. Sambil bertanya kabar....
Oh iya... Cak Fuad ini dulu... pualing sering nyuwel2 pipiku! Sakit bangeeet.... sampek merah kadang2! Gmna endak... orang nyubit pake tangan dua + sepenuh tenaga! Huaaa..... pasti hbis tu, aku mringis2 kesakitan dengan pipi yang dah layaknya tomat mateng! :p
Prosesi pamitan pulang dengan Cak Fuad inilah yang paling sulit. Bener2 ditahan gak boleh pulang aku! Beliau protes, katanya setelah sekian lama gak ke sini, kok dateng2 cuma bentar..
Inginku berlama2 sebenarnya Cak...karna masih banyak sudut2 penuh kenangan di sekolah ini, yang belum aku kunjungi....
Akhirnya... beliau melepasku dengan ikhlas, karna alasan kerja yang kukemukakan....
InsyaAlloh..maen2 kesini lagi deh kapan2..... ^_^

And...perjalananku sjenak ke masa lalu, harus berakhir dulu. Waktunya jalani hari ini...
Ayo..nguli!!!! :D


*Oh iya...pulange aku sempetin mampir jugak maem bakso dan es Apokat favoritku waktu skul dulu! (dasare "maruk" bakso, biar waktu mendesak, tetep disempetin dunk! :p)

Senin, 05 November 2007

Embuh....

Kabar yang kau bawa.. membuatku terbang ke setahun silam...
Ya Alloh...kenapa aku jadi secengeng dan serapuh ini?
Bukankah hati kecilku dah meyakininya saat itu..? Bahwa semua ini adalah kehendak dan takdir-Mu... Aku dan lainnya tak lebih dari pemain & pemeran... yang harus selalu siap menjalankan skenario yang ada.
Tapi... sakit itu... pedih dan duka itu... masih jelas terekam di sini.... bahkan kutakut dan enggan mengoreknya....
Dia, kamu, maupun mereka...... gak akan pernah ngerti apa yang aku rasakan.....
Karna langit dan mentari kita berbeda....

Please Alloh.... tolong kuatkan hati hamba yang merapuh....
Kembalikan cinta hamba, murni hanya untuk-Mu.....
Hamba hanya takut kehilangan.... hanya itu.......
lalu salahkah rasa ini......?



"Gesti kenapa ya??? Kamu bukan Gesti ah! Tpi kan aku juga manusia biasa... Salahkah?"

Jumat, 02 November 2007

Nyanyian senja

Tangisan itu tak kunjung reda.....
dinding - dinding kokoh di hadapnya pun, tak kuasa merapuh...
Aku berkaca pada masa laluku...
namun kutak dapati yang kumau...
Aku berlari menjemput mentari esok hari...
tapi.....
tetap bukan dia yg duduk di bawah di sana.... yang kucari....

Mungkin dia terlalu lelah.... dan kutak ingin terus tersiksa oleh resah....
Biarlah waktu yg kan menjemputnya....
dan ijinkan angin membawaku terbang bersama rindu yang tertahan...

Kuhanya ingin terus bersama mentari....
menikmati hangat & senyumnya...
menyambut pagi.........

P, 02-11-07, @ opis ditemani rinai tangisan langit

Selasa, 30 Oktober 2007

Dialah...













Ingatkah..saat dia mulai mengenalkanmu akan cantik & wangi bunga....?

Dia yang tak pernah ragu & lelah...tuk slalu membantumu terbang tinggi.....meraih mimpi dan cita...
Dia yang kan terus menggandengmu... sekalipun tlah terucap dari bibir ini...
"Ayah...aku tlah dewasa......."

Menggapai Cita dalam Cinta...

Mungkinkah?? Jawabnya Mungkin! Sedikit baca sinopsis sebuah buku baru yang berjudul Menggapai Cita dalam Cinta, sesuatu yang awalnya terasa berat dan mustahil itu...ternyata mungkin & bisa terjadi.
Kembali terbayang akan mimpiku itu... To be an employee, university student, and house wife di waktu yang bersamaan.
Hehehe... namanya mimpi sah2 aja to? Dan selama kita masih bisa bermimpi...ya mimpilah setinggi2nya! Bukankah kita terus hidup karna adanya harapan & impian! ;)

Beberapa kawan sempat menjadi kerikil di jalan2ku... segala statement mereka yang menyatakan..buat apa seorang wanita punya gelar / pendidikan tinggi..kalau ujung2nya juga bakal kembali berkutat di dapur!
So Loh gitu What?! Tiap orang kan punya hak buat nentuin jalan hidupnya masing2! Lagian..sekalipun nanti aku memang harus murni menjadi ibu rumah tangga yang sehari2nya bergaul sama panci..penggorengan... cucian.... mengantar & menunggu suami tercinta pulang dengan senyuman.... sedikitpun aku gak akan menyesali masa mudaku yang terbuang untuk terus meraih mimpi! Bukankah lebih bangga, menjadi ibu + istri yang cerdas & terampil, serta pandai memanage keuangan & kebutuhan keluarga! So... sekalipun cuma ibu rumah tangga.... aku hanya ingin anak2ku kelak bangga sama ibunya ini... ^_^
Huehehe..... mimpi biarlah terus menjadi mimpi...
Buat aku yang masih terjaga & berakal hingga kini... ya berjuang dunk, menempuh segala jalan yang diridhoi Alloh tuk wujudkan "mimpi" itu! Amin.....

Back to menggapai cita dalam cinta tadi...apa seh maksudnya?
Kaum cukup umur a.k.a siap nikah di sekeliling kita dewasa ini..mayoritas cenderung terdoktrin bahwa materi adalah modal terpenting untuk menuju proses 'itu' setelah rasa. Aku pribadi juga masih termasuk di dalamnya kok! :p
Jargon2 ttg...emang mo makan cinta? Secara kasat mata... mungkin benar dan masih menjadi momok!
Siapapun tahu lah... nikah gak pake modal... alias dua pihak pelaksana sama2 nekat, gak berladangkan nafkah yang pasti... sama aja kayak naik perahu bocor! Sekalipun dijalankan berdua dan bersama... dengan sayang, cinta, dan saudara2nya yang laen...
Di tengah jalan yang ada malah tenggelam bersama. Dan tentunya... pulau impian juga tak kan
pernah berhasil dikunjungi.
Belum lagi... kalo salah satu atau bahkan kedua belah pihak, sama2 masih berstatus mahasiswa! Wah...lebih runyem lagi... ! Kapan mikir keluarga... kalo hari2nya dipenuhi dengan tugas2, ujian kuliah, plus kerjaan kantor yang selalu menggantung gak jelas! Di mata kita yang awam ini...pasti ruwet banget..... >.>
Nah....alasan materi plus "tetangga2nya" inilah...yang akhirnya menjadi senjata melarikan diri dan berkata "aku belum siap!"
Lalu...apa iya...selamanya kita tidak bisa menggapai cita dalam cinta? Istilah KKN alias Kuliah, Kerja, & Nikah, toh mulai banyak menjadi pilihan keluarga2 muda, khususnya yang aku kenal. Dan mereka... cukup menjadi motivator bagiku.
Bagaimana jurus menghadapi rutinitas sehari2 yang super sibuk & melelahkan... tiap keluarga punya versi masing2. Itu yang diam2 kucuri dan kupelajari dari mereka. Walau kutahu pasti berat.... but.....
Nothing impossible in this world! Selama ada kemauan dan niat yang kuat... pasti ada jalan keluar!
So... mungkin kok, menggapai cita dalam cinta! Ada yang mo menyusul mereka?

*Dan Gesti pun terus bermimpi.... -_-

Kamis, 25 Oktober 2007

Peyutku....

Berawal jam 05:00 pagi tadi... aku meloncat dri tempat tidur...
Bukan karena kesiangan atau ngeliat kucing di tempat tidurku.... tapi karena perut yang semalam baek2 saja.... tiba2 terasa melilit & ada yang menuntut tuk dikeluarkan! Hehehe....

Sekeluarku dari kamar kecil itu (bener2 kecil & sempit, kira-kira 4 x 1 meter), dapat disimpulkan... sepertinya aku salah makan! Perutku memang sepertinya anti dan alergi sama yang berbau "pedas", kena sesendok aja...wah...langsung deh reaksinya bisa terlihat dalam waktu dekat!
Semalem sebelum berangkat kulih, emang sempet makan bakso sih... Tapi itupun dikiiit banget sambelnya.
Malem2 pulang kuliah...kelaperan! Cari2 makanan di kulkas, ada agar2 seminggu lalu yang masih rapi dalam kemasan. Pas aku angkat, eh...kemasannya buka dikit. Pikirku sii...paling2 adek atau ibuku yang mau makan nih agar2 terus gak jdi! Tanggal expirednya juga masih lama kok!
Dasarnya dah laper...langsung sikat! :D
Aku salah makan apa ya? Sambel bakso itu? Apa agar2 yang seharusnya dah gak layak makan? Aaah...yang jelas sehari ini...perutku melilit2 terus...dan kalo dah gitu.... cepet2 harus ambil haluan ke kamar mandi, sebelum "meledak" di tempat! Hiks..... aku kena diare....... :(

Badan sedari pagi tadi jugak gak bisa kemasukan apa2. Rasanya mual & pengen muntah aja kalo lihat makanan! (Padahal biasanya gak kenal kata kenyang! :p )
Badan juga lemes... secara kekurangan cairan! Lha iya.. dikeluarin bolak - balik, tapi gak ada yang bisa ganti dimasukin.
Weleh... gaswat kalo sampai malam nanti kondisi ini bertahan seperti ini. Aku kan UTS! Kalo tengah2 ngerjain soal...terus kebelet gimana dunk! :(

Curhat ma beberapa sahabat, ada yang ngetawain pake bilang "salam buat bapaknya anak2 yah!Wah..dah berapa bulan jeng?" Weiks? Emang aku lagi "isi" apa?!!
Tapi ada juga sahabat baek hati nan dermawan, dengan begitu carenya ngasih solusi. Pengalaman dia menghadapi diare yang sudah nyaris dibilang akut kayak aku ini...(lha sehari dah lebih dari 3 kali keluar masuk toilet), harus dikasih obat yang namanya "imodium". Pengalamannya sih langsung mampet dan dijamin gak bakal keluar masuk toilet lagi sampek 2 hari lamanya! :D
Dasarnya dah gak kuat nahan sakitnya...plus perut kok lama2 kerasa laper juga (keluar aslinya nih... :p ), berangkat deh ke apotek terdekat, nyari tuh obat. Obatnya kuecil banget... kayak upil (nggak ding! :D). Warnanya putih, sebutir harganya Rp 5.500,-.
Ditemani semangkuk soto...kulahap juga obat itu. (Loh? katanya tdi mual & hilang nafsu makan...hehehe...)

Alhamdulillah... kecil2 beneran mujarab tuh obat! Sampai sore ini dan terciptanya post ini..perutku dah gak berontak2 lagi. Dan yang pasti... nafsu makanku dah kembali lagi! Hahaha!!!
Terimakasih ya Alloh... makasih buat "sobatku" itu :)...... manjur boo'....
Sekarang tinggal siapin mental buat hadepin "Pengantar Ekonomi", Oh My.......... >.>

Rabu, 24 Oktober 2007

Mereka ladang bagi mbak....

Sebagai manusia biasa... pastilah selalu ada rasa tak puas jika sesuatu berjalan tidak seperti yang kita inginkan. Perilaku mengutuk diri bahkan orang2 sekitar lah..yang akhirnya menjadi jalan pilihan. Harusnya di saat seperti itu.. kita lebih sering bercermin. Sudah berada di jalan yang benarkah kita? Sudah maksimalkah usaha kita tuk raih apa yang kita inginkan tadi? dan jika..jawaban dari pertanyaan2 tadi adalah sudah..... waktunya melalui proses terberat tapi justru paling mudah dilakukan! Nah lo!

Ikhlas dan tawakkal..... cukup mudah didengar dan diucapkan bukan? Tapi siapapun orangnya... aku berani bertaruh.... perlu perjuangan keras tuk bisa melakukan"nya" sepenuh hati.
Cukup ikhlas dan tawakkal lah.... yang bisa kita lakukan...di saat pengorbanan & proses perjuangan yang melelahkan tlah terlewati. Dan hanya dengan "ini" lah... hasil seperti apapun.... akan kita terima dengan legowo.
Kita cukup berpedoman pada... apa yang terbaik menurut kita...belum tentu sama menurut-Nya, begitupun sebaliknya. Bukankah... rencana Alloh lah yang slalu lebih indah?


Aku : "Bu..terkadang..saya merasa kalah & putus asa..... buat apa saya ada dengan dekat....klo ternyata saya pun tidak bisa memberikan yg terbaik bagi orang2 di sekeliling saya...." T_T
Ibu : "Semua itu butuh proses mbak... semua itu butuh waktu.... kalo memang mbak dah berusaha..ya tinggal didoakan & tawakkal aja sama Alloh.... "
Aku : "Tapi kalo saya gak berhasil juga?"
Ibu : "Hidayah itu datangnya dari Alloh. Dan siapa yang akan mendapat hidayah itu, juga adalah orang2 pilihan Alloh. Gak usah khawatir.... tetep berjuang menunaikan kewajiban tuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.... Mereka itu ladang bagi mbak... syukuri saja... Karna kalo mereka gak ada... mbak juga gak punya ladang & tempat tuk menanam & menuai kebaikan....."
Aku : "SubhanAlloh..... Ya Rob..... rahmatilah & sayangilah ibu selalu.... dan juga 'mereka', orang2 yang kusayangi....... Makasih ibu........." (dalam hati.....)

Kamis, 18 Oktober 2007

Lebaran_koe ^_^

Wah... sahabat2ku pada getol ceritain tentang balada mudik mereka kmren! Dan dari semuanya...tersirat jelas...luapan kebahagiaan karena mudik berarti....kumpul keluarga + orang2 tersayang....
Tapi ada juga beberapa yang gak bisa mudik, entah karena kehabisan tiket....atau emang kondisi yang gak memungkinkan tuk tinggalkan tanah rantau! :D Dan tak amat2in kok kebanyakan mereka ini dari keluarga muda yah...! Hehehehe... Salah satunya ya mbak ini. juga salah duanya mbak itu.
Walau gak bisa kumpul ma orang tua.... mereka kayake juga tetep happy....coz ini lebaran pertama bersama suami tercinta. Ya mbak yah? :p (sok teu lu Ges!)

Lebaran tahun ini....kerasa spesial banget buatku. Tahun pertama di masa2 beranjak gedeku, di mana aku gak ngerasain apa yang kebnyakan temen2 rasain di saat mudik! Panas2an di terminal / stasiun, sesak2an bahkan sampek ada yg kecopetan, antri beli tiket bahkan sampek berhari2.... hohoho...itu semua tinggal kenangan di masa lalu bagiku!
Tahun ini.... aku mudik jugak si..... tapi ke rumah mbah putri, itupun naek taxi bareng mama and adek! :p
Kerasa banget nelongsonya..... biasane dulu ada "pak sopir" yang siap ngojekin ke mana2.... (Untuk diketahui...setiap tahunnya kami off road Banyuwangi -- Situbondo ) berhubung mobil juga dah gak ada plus akunya yang nyopirnya aja masih glutak glutuk..... mau gak mau kami memutuskan naek angkutan umum aja. Berhubung lagi....gak tega ngeliat ibu harus ikut gepeng2 jadi lontong kayak orang yang aku lihat desek2an di bis dulu.... diputuskan naek taxi aja lah. Mahal dikit....yang penting nyaman..... ^_^
Hiks..... doain anakmu ini ya Mak... insyaAlloh beberapa tahun lagi... sedan biru nan mengkilap yang akan mengisi garasi kosong itu. Biar ndak kebingungan kayak kmren lgi kalo mo mudik! Amin...... :)

Lebaran....lebaran......rame... nyenengin.... saudara2 pada ngumpul....banyak makanan...banyak sangu (sekarang dah jarang dapet... T_T)..... banyak libur (bener2 menyenangkan bagi mereka para pekerja, except me.... kmren cuma libur 2 hari, tapi ra popo! tetep sueneng! :p)
Dan kebersamaan kemaren.... tak urung juga membuatku tambah ngerasa kehilangan dan kangen banget sama seseorang...... Moga "dia" di sana...juga sedang berlebaran dengan indah...sembari sesekali tersenyum untuk ku.... ^_^

Akhirnya....semoga kemenangan ini...benar2 menghantarkan kita semua pada gelar "kembali ke fitri" yah! Moga Alloh, juga masih ijinkan kita berjumpa dengan Ramadhan2 yang akan datang! Amin....
Taqobbalallahu minna waminkum..... Taqobbal ya Kariim......
Met Idul Fitri semuanya....... Mohon maaf atas segala khilaf.......

Jumat, 05 Oktober 2007

Hanya selembar kain.... benarkah?

Malam itu di kampus, Ruang 13, Mata kuliah Pendidikan Agama Islam................
Aku yang kebetulan duduk di bangku terdepan, melihat sesosok gadis berdiri di pintu masuk sambil melambaikan tangannya padaku. Aku berusaha meyakinkan diri... apa benar gadis yang wajahnya kukenal dan kutemui setiap hari dengan jilbabnya itu, yang kini berdiri di sana.
Tapi sosoknya kini berbeda. Dengan hem merah lengan pendek bermotif bunga2, plus rambutnya yang terurai bebas, tanpa jilbab!
Kubalik lambaikan tangan, menyuruhnya masuk kelas, (karna memang di mata kuliah itu, dia tidak sekelas denganku)
Saat dia sudah duduk di sampingku....
Aku : "Jilbabmu mana sayang..., kecantol di mana?"
Dia : "Halah... orang gak mau kuliah....cuma mo ngumpulin tugas aja, ngapain pake jilbab.. "
Aku : speechless.......... !$#!%$#!#$!%$!%#$%#$%!$#!%#$!%#$%
==============
Bervariasi.... pendapat dan anggapan orang tentang apa itu "jilbab". Ada yang menganggapnya tak lebih dari selembar kain pelindung dari panas, penutup kepala bagi mereka2 yang males cuci plus sisir rambut, alat untuk mempercantik penampilan & pelengkap trend mode, senjata memikat lelaki baik2... dan masih banyak alasan2 nyleneh lainnya yang terkadang terpingkal2 ku dibuatnya.
Namun juga tak sedikit.... mereka yang benar - benar memposisikan jilbab lebih pada rasa malu dan kewajiban menjaga diri.
Jilbab yang kukenal dan mulai menjadi "mahkota" kebanggaan semenjak aku memasuki dunia baruku di SMK dulu, cukup menorehkan sejarah yang penuh makna bagiku.
Keputusan yang singkat... bahkan teramat singkat, di saat hatiku mantab untuk berjilbab saat itu. Tak ada motivator.... tak ada sesuatu yang ingin kuraih & menjadi alasan.... keinginan itu tiba2 membuncah begitu saja dari dalam hati. Pro kontra yang kutakutkan pun benar - benar terjadi. Dan yang membuatku sedikit melemah, justru itu datang dari kedua orang tuaku sendiri.
Bapak... yang paling kokoh melarang (menghimbau), agar berjilbabku ditunda dulu. Selain beliau takut aku yang belum benar2 siap, alasan masa depan juga, menurut beliau....
Hati ini sempat berperang hebat...... tapi kusadari... bagaimanapun bertentangannya jalan fikiranku dengan bapak.... dia selalu ingin memberikan yang terbaik untukku, untuk masa depanku.
Aku yang keras kepala, tetap membulatkan tekad.. menjadikan "mahkota" itu menemani hari2ku. Kedua orangtuaku pun... mau tak mau mengiyakan keinginan itu, tapi selalu saja ada pertengkaran2 kecil, jika sesuatu muncul karena keputusanku.
Aku yang saat itu memang belum punya stok baju panjang (baju muslim) cukup banyak, sering meminta agar barang - barang yang sekiranya tidak begitu perlu untuk dikirimkan padaku yang sedang dalam perantauan, diganti saja dengan baju2 panjang dan jilbab. Tapi jawaban dari mereka, "Makanya....kalo belum siap jangan nekat.......". selalu mengungkit2 hal yang sama.
Fiuuuhhh....... daripada suasana memanas, ya sudahlah... kupilih tuk memakai baju yang ada semaksimal mungkin. Satu baju dipakai lebih dari dua kali sambil berusaha nabung, buat beli baju sendiri. Tapi kasih sayang orang tua, tetap tak bisa membohongi siapapun! Lambat laun, saat mereka berkunjung , sesekali baju panjang plus jilbabnya dioleh2kan untukku. Pun tak jarang, mereka mengajakku berbelanja langsung dan membebaskanku memilih mana yang kusuka.
Oh, Mom...Dad..... bagaimanapun kerasnya kalian.... aku yakin...rasa sayang itu tak kan pernah berkurang! Mungkin semua memang butuh waktu dan proses, dan alhamdulillah keduanya mulai bisa menerima keputusanku.

Begitu banyak kenikmatan dan keindahan yang kurasakan, semenjak "mahkota" ini menempel di sini. Kenyamanan & rasa aman yang gak pernah bisa aku rasakan sebelumnya, kini selalu menyertaiku kapanpun dan di manapun. Semakin jarang mulut2 usil & kurang kerjaan yang menggoda, dan yang terpenting... tingkah laku dan tutur kataku mau gak mau jadi ikut tertata. Yah....walau sampe sekarang masih sering & lumayan "biyayakan" juga, tapi usaha tuk berbenah diri semakin baik, terus ada dalam diri ini. Semoga......amin.....
Belakangan.... aku mulai sadar. Jilbab bagiku saat ini... lebih sebagai kebutuhan, bukan kewajiban! Aku membutuhkan selembar kain itu... tuk senantiasa bercermin jika akhlakku sudah mulai nyleneh. Aku butuh dia..sebagai penjagaku dari pandangan dan godaan siapapun yang tak berhak atasku. Ingat... segala sesuatu itu bisa terjadi jika ada kesempatan dan peluang lho... jadi jangan selalu salahkan mereka yang meremehkan & merendahkan wanita, jika ternyata memang wanitanya yang tak mampu menjaga baik2 apa yang dia miliki.

Aku juga semakin paham... bahwa keputusan seperti ini, harus diambil dari kesadaran diri masing2. Tidak bisa dan tak boleh dipaksakan! Sempat terbersit keinginan, "selembar kain" ini, juga menjadi mahkota ibu dan adekku yang memang belum berjilbab. Dulu mungkin aku lebih terkesan memaksa, dan aku yakin..itu bukan jalan terbaik, hasilnya pun..belum tentu bisa maksimal. Yang bisa kulakukan hanya berusaha dan terus menerus menghimbau, dan keputusan.... kukembalikan kembali pada mereka. Biarlah... panggilan itu datangnya dari hati... bukan dari siapapun. Biar lebih mantab dan ikhlas jalaninnya.

Yang jelas... jilbab itu kini... tak bisa diukur dengan materi ataupun nilai....... priceless!!!
sekalipun hanya selembar kain...keberadaannya turut menghiasi dan memotivasi semangat ibadah dan beramalku sehari2.....
Finally.....
Semoga hati kita semua selalu tersirami dengan hidayah dan petunjuk jalan yang lurus dari - Nya.....
Dan semoga aku yang belum bisa berjilbab dengan sempurna ini... bisa terus memperbaiki diri lagi..... saling mengingatkan yah.......

Rabu, 03 Oktober 2007

Ayun Ambing......

Di depan sana ada cahya yang tak bercahaya...
temaram... perlahan kelam.... namun tak pasti...
Tetes - tetes asa.... semakin mengering sudah...
bukan hilang atau berlari...
hanya jemu dengan ambisi.....

Kenapa selalu seperti ini...
memaksa diri tuk ikuti aliran jiwa... yang akhirnya kuingkari sendiri...!

Ayun....ayun.....ayun ambing......
sang naluri terombang - ambing oleh angin...
yun...ayun....ayun ambing....
inginnya berlari....namun bergeming.....
karna ku takut meragu.....
karna ku takut dirindu.....
semua sapaan sang bayu sampaikan padaku....
Kuingin membalasnya dalam teriak.....
aku jengah dengan biru...........


P, 3-10-07 @ opis
berlakonkan senja dan semilir bayu....

Kamis, 20 September 2007

Tentang buah kesabaran....

Kalo bicara tentang menunggu..penantian... ngenteni...atau apalah namanya... sapa sih yang betah? Pasti yang ada perasaan males, sebel, uring2an, nggondok sejadi2nya...
It's normal kok sobat! Proses yang cenderung memakan waktu dan membosankan ini, memang menuntut satu hal, yakni 'kesabaran'. Tapi kesabaran seperti apa?
Sekedar slalu nerimo dan rela dibiarkan menanti berlama2 gak jelas? Bukan...bukan sperti itu!

Kesabaran manusia itu kan juga ada batasnya. Dan kata "sabar" di sini, baru sah dilakukan, kalo semua persyaratan dalam penantian terpenuhi. Apa yang terpenting?

1. Kepastian & kejelasan, jangan sampe kita nunggu sesuatu yang gak tentu arahnya! Buat apa berkorban waktu, hati dan air mata, untuk sesuatu yang masih belum pasti! Passwordnya, cari
kejelasan, atau tinggalkan!

2. Komitmen yang ada, ini juga perlu. Seberapa jauh sih, sesuatu yang ditunggu tadi bisa meyakinkan kita. Dan tentu....apa taruhannya dan harga apa yang harus dibayar dri penantian itu.

Hummmm.....tentang menunggu..dan menunggu... setiap orang pasti punya kenangan sendiri - sendiri. Begitu pula denganku :)
Mulai dari nungguin ibunda tercinta masakin makanan kesukaanku dengan perut keroncongan....
nungguin bapak tersayang jemput aku pulang dari skul dengan peluh bertetesan karna sengatan sang surya.....
nungguin bus sekolah dengan perasaan was2 takut terlambat....
nungguin hasil ujian sambil terbayang wajah angker Bapak Ibu Guru kalo2 gak lulus......
nungguin kiriman uang dari Ortu tercinta di kampung halaman, sambil harap2 cemas...besok bisa makan plus bayar hutang gak ya......
dan masih banyak..... menunggu2 yang lain yang dari semuanya...... kembali aku diingatkan dan belajar satu hal.... kesabaran........
Dan dari semua penantianku itu... alhamdulillah slalu kudapati apa yang kutunggu. Tak selalu manis dan seperti yang diharapkan memang.... tapi sekali lagi.... aku slalu belajar sesuatu darinya......
Itulah kenapa... aku slalu percaya... bahwa buah kesabaran itu manis... dan akan selalu manis.....

Dan semoga apa yang aku tunggu saat ini hingga hari impian itu tiba menjemputku..... benar2 bisa teruwujud. Semoga aku bisa berbuka dengan nikmat.... setelah puasa panjangku.....
Semoga buah kesabaran yang manis itu.... bisa kurasakan....... amin......... ^_^

Profesional? Seperti apa ??!!

Pertemuan 1 x 60 menit semalam dengannya... benar2 meninggalkan bekas berarti di hatiku. Dan semoga tak hanya sesaat!

NG. Krishnabudi. Seorang Sarjana Ekonomi Manajemen di kelas yang sama denganku 25 tahun yang lalu. Ya..kini beliau adalah ilmuwan praktisi (dia lebih suka disebut seperti itu... daripada dosen) yang mengajar Pengantar Akuntansi I di kelasku, Manajemen A.
Kenapa dia tidak suka disebut dosen? Karna menurutnya dia memang bukan dosen.
Sekalipun dia mengajar di kelas, tapi dia tidak pernah mau dijadikan pembimbing mahasiswa skripsi ataupun penguji saat sidang! Bertentangan dengan hati nurani katanya! Di saat mau gak mau harus dengan terpaksa membohongi diri meluluskan seorang Sarjana yang sebenernya gak pantas alias Gak standart menurut bahasanya.

Pertemuan perdana kami malam itu.... sengaja tak dia isi dengan materi & teori langsung. Dia lebih menekankan pada bagaimana supaya mata kami benar2 bisa "terbuka" dengan realita di sekeliling dan jangan hanya bangga tlah menjadi Siswa yang paling Maha! Lebih2 jika nanti hanya berujung dan bertepi, menjadi Sarjana2 muda yang menambah angka pengangguran bangsa!
Caranya memotivasi kami cukup unik.... sepantasnya seseorang menjunjung almamater.... bukan itu yang dia lakukan! Betapa dia "menjatuh2kan" almamater kami.... dengan bandingan UI, Trisakti dan PTN2 laen yang jauuh lebih gagah! Kamipun tak mengingkari kenyataan itu, kami masih jauuh di bawah. Dan kata2 beliaulah yang membuat kami sadar.... kuliah itu gak cukup datang ke kampus... dandan rapi.... dengerin dosen berceloteh.... kerjain tugas... ikut ujian.... lulus dengan IP baik! Bukan sekedar hal2 klise tadi. Tapi lebih... tentang bagaimana kita bisa menjadi seorang yang "Profesional".

Berulang kali... dia bertanya pada kelas kami, "Ada yang tahu apa makna Profesional?"
tak ada satupun dari kami yang berani angkat suara. Padahal umur segede gini... sapa to yang gak pernah denger kata "profesional"? Kebangeten banget...
Sambil dalam hati aku ngedumel... "Profesional.....ya profesional pak...wah masak gitu aja ditanyain....susah dijelasin dengan kata2..."
Hingga akhirnya beliau bertanya kembali, "Ada yang pernah dengar saja deh kata itu?" kelas tetap hening.
"Berarti sapa yang belon pernah dengar?" tetap tak ada yang bergeming...
"Inilah fenomena manusia2 yang katanya berpendidikan di negara kita...." seisi kelas langsung geeeeerr............
Lha iya... katanya dah reformasi...tapi ungkapin pendapat padahal salah gak diapa2in aja kok gak mau! (Lebih tepatnya gak berani pak!) Wah... malunya diri ini....

Mungkin habis kesabarannya.... beliau angkat suara lagi... "Ok.. karna saya suka melihat gadis yang berjilbab dan berkacamata...saya mulai dari mereka... tolong jelaskan makna Profesional...!"
Alamaaak... That's me!!! Oh Tuhaaan...bisa kubayangkan betapa bloonnya tampangku waktu itu. Ngapain juga sii.. ni kacamata tadi nempel di sini, pengen buru2 ngelepas aja walau kutahu itu terlambat.
Secara..masih terkagum2 sama kekritisan dan keberanian beliau mengungkap realita yang walau begitu pahit di depan kami, eh..tahu2 suruh jawab pertanyaan. Mampus dah lu Ges!
"Siapa namanya, Mbak?"
"Sugesti Pak...."kujawab sambil sesekali menunduk. (Malu euy.... tapi ngapain malu ya? Nah lo!)
"Oke... coba saudari jelaskan ttg pertanyaan saya tadi..."
Gelagepan deh adanya... jawab pertanyaan orang sekritis beliau dengan jawaban anak SD.
"Seorang profesional itu... di mata saya....adalah mereka tepatnya karyawan yang slalu disuruh2, terjun langsung di kerjaan (praktisi) dan realitanya lebih pinter dari manajernya pak.... " Nah looo.... dodolz banget kan jawabanku! Walah..embuh wes pokoknya waktu itu!

Sambil tersenyum beliau menimpali.. "Berarti manajer itu, bukan seorang profesional dong Mbak Sugesti ?"
"Gak selalu dan semua pak..." aku nya....
"Oke..terima kasih..." Fiuuh...legaaa........

Akhirnya...beliau menjelaskan.. makna Profesional menurut beliau dan Buku yang beliau favoritkan. Kalo gak salah, bukunya James Stoner (moga gak salah tulis aku, CMIIW yah!)
Bahwa Profesional itu.... adalah seseorang yang memiliki 3 hal pokok dalam dirinya.
Skill, Knowledge, dan Attitude!

Skill disini berarti adalah seseorang itu benar2 ahli di bidangnya.
Knowledge, tak hanya ahli di bidangnya..tapi ia juga menguasai, minimal tahu dan berwawasan tentang ilmu2 lain yang berhubungan dengan bidangnya.
Dan yang terakhir Attitude, bukan hanya pintar dan cerdas...tapi dia juga punya etika yang diterapkan dalam bidangnya.

So guys.... jadi Profesional itu gak mudah! Tidak cukup kita punya IP bagus... jadi akuntan hebat misalnya... tapi buntut2nya....memanipulasi keuangan perusahaan demi kepentingan pribadi.
Kita juga gak bisa menyebut... "wah dia koruptor/maling yang profesional !" Karna jelas..koruptor dan maling... mentalitasnya terganggu dan otomatis..mereka juga tak ber- attitude!

Itulah mengapa... beliau begitu menekankan kepada kami. Kuliah jangan cuma ngejar nilai apalagi gelar! Gampang itu mah... orang skripsi aja bisa dibeli dengan mudah kok! (Jadi inget.. lagunya Bang Iwan neh... )
Tapi bagaimana kita bisa menjadi manajer yang baek dulu bagi diri kita sendiri. Tentukan tujuan dan mimpi lalu coba susun mozaik2 jalan yang harus ditempuh tuk raih mimpi itu, dari saat ini.

Jadi bertanya2...dah profesional kah kita?
Atau balik ke jawabanku yang konyol tadi... Bener gak sih... Manajer itu gak selalu (selalu lho ya...) profesional? Bahkan mungkin... apa memang benar... terlalu banyak karyawan yang lebih profesional dan kepintarannya melebihi atasan.... hingga sering muncullah perilaku membohongi, membodohi, dan merugikan perusahaan?
Weleh2..... *no offense ya....* cuma buat cerminan diri aja.....

Kamis, 06 September 2007

Berharap yang terbaik untukmu...^_^

Gak ada yang salah kok, dari sebuah perjuangan menuntut hak!
Di saat tanggung jawab & Kewajiban tlah tuntas dan terbayarkan, tak perlu ragu tuk mencari apa yang seharusnya kau raih.
Bukan....! Bukan....pamrih namanya! Tapi ini lebih pada harga diri & martabat!
Loyalitas yang berlebihan, tak lebih dari sekedar topeng... menjilat.... akhirnya meninggalkan "gondokan" besar di hati belakang hari. Buat apa??!!
Be honest ajah.... berjuang tuk sesuatu yang memang pantas didapatkan, adalah sebuah kemuliaan.
For the result.... gak perlu pusing sekarang. Angkat senjata dan tunjukkan jurus wasiat yang dimiliki. Mo pake sistem attack atau deffense, kalo dua2nya mungkin, why not!
Berharap yang terbaik untukmu ajah.......

Selasa, 14 Agustus 2007

Benderaku sayang....Benderaku Malang....

Iiihh...norak..katrox....! Itu mungkin yang ada di fikiran pemuda - pemudi di daerahku belakangan ini. Sesuatu yang indah dan seharusnya bernilai cukup tinggi... kini tak lebih dari "sesuatu" yang murah bahkan tak punya makna!

Berhubungan dengan diadakannya Bulan Berkunjung ke Jember di tanah kelahiranku... bapak bupati menganjurkan, bagi para pengendara kendaraan bermotor, untuk menyalakan lampu di siang hari + mengibarkan "sang merah putih" kecil di kendaraannya. Tak ada kewajiban dan keharusan memang, tpi bukankah sebagai putra daerah, sudah selayaknya kita turut berpartisipasi?

Dan mulai 1 Agustus kemaren, terlihatlah indah & semaraknya jalanan di Jember sekalipun itu siang hari. Suasana yang kuimpikan tuk selalu dan terus ada.... tanpa harus menunggu event2 seperti ini, tanpa harus dikhususkan di bulan yang katanya hari Kemerdekaan Bangsa ini!
Benar...terkadang kita cukup puas....dengan ikut rame2 membantu membangun gapura desa, berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di kampung untuk menyambut hari Kemerdekaan. Tapi....apa benar....itu sudah cukup?
Wajar...lah... jika semangat yang tadi begitu membara.... akhirnya menguap begitu saja... seiring berjalannya waktu. Bulan September..... Oktober.....November... tak kan terlihat lagi wajah2 penuh gairah itu!

Kembali ke bendera....
Siapapun yang mengaku anak negeri... anak Indonesia.... anak2 pejuang bangsa... tak ada yang tak kenal merah putih! Tak ada yang tak tahu pula... bagaimana sejarah hingga merah putih itu, bisa berkibar gagah di angkasa.
Dan tanggapan pemuda - pemudi saat inilah..yang pastinya akan merobek dan menyayat hati.... mereka yang dulu telah turut bermandi darah demi sang merah putih!
Begitu mudahnya....kata norak, ngisin2-i, meluncur tanpa dosa... dri bibir2 mereka yang seharusnya menjadi bibit unggul, penerus bangsa.
Ironis... saat seorang kawan berkata... "Wes...wess... masang bendera koyok arep karnaval ae... Tapi gak popo..mending tak tuku bendero Rp 2.000,- timbang kenek tilang Rp 30.000,-"
Kata2 yang memang akhirnya membuatku....beli dan pasang bendera jugak..... plus sekaligus sadar.... teganya diri ini... membayar darah dan nyawa "mereka" dengan rasa malu & enggan tuk kibarkan sesuatu yang seharusnya menjadi kebanggaan.

Hiks... maafkan kami benderaku..... maafkan kami Bung Tomo.... maafkan kami Jenderal Sudirman.... maafkan kami Indonesiaku....("-_-)

Biar saja ku tak sehebat matahari
Tapi slalu ku coba tuk menghangatkanmu
Biar saja ku tak setegar batu karang
Tapi slalu kucoba tuk melindungimu

Biar saja ku tak seharum bunga mawar
Tapi slalu kucoba tuk mengharumkanmu
Biar saja ku tak seelok langit sore
Tapi slalu kucoba tuk mengindahkanmu

Kupertahankan kau demi kehormatan bangsa
Kupertahankan kau demi tumpah darah
Semua pahlawan-pahlawanku

Merah putih teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini
Merah putih teruslah kau berkibar
Ku kan selalu menjagamu

Jumat, 10 Agustus 2007

Mereka dilindungi siapa?

Teringat akan ungkapan seorang sahabat.... di atas bus....menuju ke Nusa Dua...
"Ges.... kasihan ya orang itu... (sambil menunjuk orang berpakaian compang-samping, dan sepertinya, maaf: kurang waras). Undang - undang di negara kita... hanya melindungi fakir miskin dan anak2 terlantar. (I'm so sure..all of us know bout that regulation ) Lalu...., lanjutnya..
Bagaimana nasib orang2 seperti mereka? Siapa yang melindungi orang2 gila atau hilang akal seperti mereka... ?"
Deg.........! sempat terenyuh hati ini.... dan smpe skrang...sering terlintas.... apa yang pernah dia katakan. Aku mungkin pernah lihat di film2, tentang seseorang yang tiba2 dijemput oleh petugas2 dri Rumah Sakit Jiwa. Tapi entah.... apakah itu memang operasi rutin? Atau hanya karna ada tujuan / permintaan dri kerabat yg bersangkutan.
Dan entah pula... yang aku lihat di film2 tadi..benar2 terjadi di kehidupan nyata atau tidak?
Toh... yang aku sering lihat... msih banyak dari "mereka" yang berkeliaran dan tergelandang.... gak jelas! Yang lebih menyayat hati...di saat keberadaan mereka (terutama yang wanita) dimanfaatkan oleh2 orang2 yang tidak bertanggungjawab!
Lalu... mereka tanggungjawab siapa? Siapa yang seharusnya melindungi mereka?

2'nd Blog

Ini blog keduaku. Ngeliat punya temen2, mbak2, mas2.... malih pengen punya blog lagi di disini. Blog perdanaku emang di MP....distu tumplek blek..... kicauan isi hatiku....
Nah....di tembhemz's blog ini.... aku pengen jadiin ajang buat diskusi and sharing ttg segala sesuatu ajah... Secara..... pribadi yang suka debat alias ngeyel2an dah tertanam dalam diri smenjak masih orok (apa iya...... :p)
Mohon partisi sapinya yaaa..... ayo kita bertukar ide + pengalaman yang bermakna disini..... :)

Kamis, 09 Agustus 2007

Blum ada judul...

Blum ada ide..... BLANK! blupblupblupblupblup.......... (kelelep..a.ka. tenggelam....)