Kamis, 20 September 2007

Tentang buah kesabaran....

Kalo bicara tentang menunggu..penantian... ngenteni...atau apalah namanya... sapa sih yang betah? Pasti yang ada perasaan males, sebel, uring2an, nggondok sejadi2nya...
It's normal kok sobat! Proses yang cenderung memakan waktu dan membosankan ini, memang menuntut satu hal, yakni 'kesabaran'. Tapi kesabaran seperti apa?
Sekedar slalu nerimo dan rela dibiarkan menanti berlama2 gak jelas? Bukan...bukan sperti itu!

Kesabaran manusia itu kan juga ada batasnya. Dan kata "sabar" di sini, baru sah dilakukan, kalo semua persyaratan dalam penantian terpenuhi. Apa yang terpenting?

1. Kepastian & kejelasan, jangan sampe kita nunggu sesuatu yang gak tentu arahnya! Buat apa berkorban waktu, hati dan air mata, untuk sesuatu yang masih belum pasti! Passwordnya, cari
kejelasan, atau tinggalkan!

2. Komitmen yang ada, ini juga perlu. Seberapa jauh sih, sesuatu yang ditunggu tadi bisa meyakinkan kita. Dan tentu....apa taruhannya dan harga apa yang harus dibayar dri penantian itu.

Hummmm.....tentang menunggu..dan menunggu... setiap orang pasti punya kenangan sendiri - sendiri. Begitu pula denganku :)
Mulai dari nungguin ibunda tercinta masakin makanan kesukaanku dengan perut keroncongan....
nungguin bapak tersayang jemput aku pulang dari skul dengan peluh bertetesan karna sengatan sang surya.....
nungguin bus sekolah dengan perasaan was2 takut terlambat....
nungguin hasil ujian sambil terbayang wajah angker Bapak Ibu Guru kalo2 gak lulus......
nungguin kiriman uang dari Ortu tercinta di kampung halaman, sambil harap2 cemas...besok bisa makan plus bayar hutang gak ya......
dan masih banyak..... menunggu2 yang lain yang dari semuanya...... kembali aku diingatkan dan belajar satu hal.... kesabaran........
Dan dari semua penantianku itu... alhamdulillah slalu kudapati apa yang kutunggu. Tak selalu manis dan seperti yang diharapkan memang.... tapi sekali lagi.... aku slalu belajar sesuatu darinya......
Itulah kenapa... aku slalu percaya... bahwa buah kesabaran itu manis... dan akan selalu manis.....

Dan semoga apa yang aku tunggu saat ini hingga hari impian itu tiba menjemputku..... benar2 bisa teruwujud. Semoga aku bisa berbuka dengan nikmat.... setelah puasa panjangku.....
Semoga buah kesabaran yang manis itu.... bisa kurasakan....... amin......... ^_^

Profesional? Seperti apa ??!!

Pertemuan 1 x 60 menit semalam dengannya... benar2 meninggalkan bekas berarti di hatiku. Dan semoga tak hanya sesaat!

NG. Krishnabudi. Seorang Sarjana Ekonomi Manajemen di kelas yang sama denganku 25 tahun yang lalu. Ya..kini beliau adalah ilmuwan praktisi (dia lebih suka disebut seperti itu... daripada dosen) yang mengajar Pengantar Akuntansi I di kelasku, Manajemen A.
Kenapa dia tidak suka disebut dosen? Karna menurutnya dia memang bukan dosen.
Sekalipun dia mengajar di kelas, tapi dia tidak pernah mau dijadikan pembimbing mahasiswa skripsi ataupun penguji saat sidang! Bertentangan dengan hati nurani katanya! Di saat mau gak mau harus dengan terpaksa membohongi diri meluluskan seorang Sarjana yang sebenernya gak pantas alias Gak standart menurut bahasanya.

Pertemuan perdana kami malam itu.... sengaja tak dia isi dengan materi & teori langsung. Dia lebih menekankan pada bagaimana supaya mata kami benar2 bisa "terbuka" dengan realita di sekeliling dan jangan hanya bangga tlah menjadi Siswa yang paling Maha! Lebih2 jika nanti hanya berujung dan bertepi, menjadi Sarjana2 muda yang menambah angka pengangguran bangsa!
Caranya memotivasi kami cukup unik.... sepantasnya seseorang menjunjung almamater.... bukan itu yang dia lakukan! Betapa dia "menjatuh2kan" almamater kami.... dengan bandingan UI, Trisakti dan PTN2 laen yang jauuh lebih gagah! Kamipun tak mengingkari kenyataan itu, kami masih jauuh di bawah. Dan kata2 beliaulah yang membuat kami sadar.... kuliah itu gak cukup datang ke kampus... dandan rapi.... dengerin dosen berceloteh.... kerjain tugas... ikut ujian.... lulus dengan IP baik! Bukan sekedar hal2 klise tadi. Tapi lebih... tentang bagaimana kita bisa menjadi seorang yang "Profesional".

Berulang kali... dia bertanya pada kelas kami, "Ada yang tahu apa makna Profesional?"
tak ada satupun dari kami yang berani angkat suara. Padahal umur segede gini... sapa to yang gak pernah denger kata "profesional"? Kebangeten banget...
Sambil dalam hati aku ngedumel... "Profesional.....ya profesional pak...wah masak gitu aja ditanyain....susah dijelasin dengan kata2..."
Hingga akhirnya beliau bertanya kembali, "Ada yang pernah dengar saja deh kata itu?" kelas tetap hening.
"Berarti sapa yang belon pernah dengar?" tetap tak ada yang bergeming...
"Inilah fenomena manusia2 yang katanya berpendidikan di negara kita...." seisi kelas langsung geeeeerr............
Lha iya... katanya dah reformasi...tapi ungkapin pendapat padahal salah gak diapa2in aja kok gak mau! (Lebih tepatnya gak berani pak!) Wah... malunya diri ini....

Mungkin habis kesabarannya.... beliau angkat suara lagi... "Ok.. karna saya suka melihat gadis yang berjilbab dan berkacamata...saya mulai dari mereka... tolong jelaskan makna Profesional...!"
Alamaaak... That's me!!! Oh Tuhaaan...bisa kubayangkan betapa bloonnya tampangku waktu itu. Ngapain juga sii.. ni kacamata tadi nempel di sini, pengen buru2 ngelepas aja walau kutahu itu terlambat.
Secara..masih terkagum2 sama kekritisan dan keberanian beliau mengungkap realita yang walau begitu pahit di depan kami, eh..tahu2 suruh jawab pertanyaan. Mampus dah lu Ges!
"Siapa namanya, Mbak?"
"Sugesti Pak...."kujawab sambil sesekali menunduk. (Malu euy.... tapi ngapain malu ya? Nah lo!)
"Oke... coba saudari jelaskan ttg pertanyaan saya tadi..."
Gelagepan deh adanya... jawab pertanyaan orang sekritis beliau dengan jawaban anak SD.
"Seorang profesional itu... di mata saya....adalah mereka tepatnya karyawan yang slalu disuruh2, terjun langsung di kerjaan (praktisi) dan realitanya lebih pinter dari manajernya pak.... " Nah looo.... dodolz banget kan jawabanku! Walah..embuh wes pokoknya waktu itu!

Sambil tersenyum beliau menimpali.. "Berarti manajer itu, bukan seorang profesional dong Mbak Sugesti ?"
"Gak selalu dan semua pak..." aku nya....
"Oke..terima kasih..." Fiuuh...legaaa........

Akhirnya...beliau menjelaskan.. makna Profesional menurut beliau dan Buku yang beliau favoritkan. Kalo gak salah, bukunya James Stoner (moga gak salah tulis aku, CMIIW yah!)
Bahwa Profesional itu.... adalah seseorang yang memiliki 3 hal pokok dalam dirinya.
Skill, Knowledge, dan Attitude!

Skill disini berarti adalah seseorang itu benar2 ahli di bidangnya.
Knowledge, tak hanya ahli di bidangnya..tapi ia juga menguasai, minimal tahu dan berwawasan tentang ilmu2 lain yang berhubungan dengan bidangnya.
Dan yang terakhir Attitude, bukan hanya pintar dan cerdas...tapi dia juga punya etika yang diterapkan dalam bidangnya.

So guys.... jadi Profesional itu gak mudah! Tidak cukup kita punya IP bagus... jadi akuntan hebat misalnya... tapi buntut2nya....memanipulasi keuangan perusahaan demi kepentingan pribadi.
Kita juga gak bisa menyebut... "wah dia koruptor/maling yang profesional !" Karna jelas..koruptor dan maling... mentalitasnya terganggu dan otomatis..mereka juga tak ber- attitude!

Itulah mengapa... beliau begitu menekankan kepada kami. Kuliah jangan cuma ngejar nilai apalagi gelar! Gampang itu mah... orang skripsi aja bisa dibeli dengan mudah kok! (Jadi inget.. lagunya Bang Iwan neh... )
Tapi bagaimana kita bisa menjadi manajer yang baek dulu bagi diri kita sendiri. Tentukan tujuan dan mimpi lalu coba susun mozaik2 jalan yang harus ditempuh tuk raih mimpi itu, dari saat ini.

Jadi bertanya2...dah profesional kah kita?
Atau balik ke jawabanku yang konyol tadi... Bener gak sih... Manajer itu gak selalu (selalu lho ya...) profesional? Bahkan mungkin... apa memang benar... terlalu banyak karyawan yang lebih profesional dan kepintarannya melebihi atasan.... hingga sering muncullah perilaku membohongi, membodohi, dan merugikan perusahaan?
Weleh2..... *no offense ya....* cuma buat cerminan diri aja.....

Kamis, 06 September 2007

Berharap yang terbaik untukmu...^_^

Gak ada yang salah kok, dari sebuah perjuangan menuntut hak!
Di saat tanggung jawab & Kewajiban tlah tuntas dan terbayarkan, tak perlu ragu tuk mencari apa yang seharusnya kau raih.
Bukan....! Bukan....pamrih namanya! Tapi ini lebih pada harga diri & martabat!
Loyalitas yang berlebihan, tak lebih dari sekedar topeng... menjilat.... akhirnya meninggalkan "gondokan" besar di hati belakang hari. Buat apa??!!
Be honest ajah.... berjuang tuk sesuatu yang memang pantas didapatkan, adalah sebuah kemuliaan.
For the result.... gak perlu pusing sekarang. Angkat senjata dan tunjukkan jurus wasiat yang dimiliki. Mo pake sistem attack atau deffense, kalo dua2nya mungkin, why not!
Berharap yang terbaik untukmu ajah.......