Selasa, 29 Maret 2011

Kecantikan Wanita

"Karena letak kecantikan & perhiasan wanita sesungguhnya, adalah pada rasa malu nya.... "


Ada cara yang mudah dan murah untuk membuat perempuan cantik, meskipun secara fisik mereka kurang menarik. Yang pertama kali harus dilakukan adalah mendefinisikan kembali makna cantik tersebut. Cantik bukan masalah fisik semata. Kecantikan sejati juga bisa diraih dengan memaknakan kecantikan sebagai berikut:    


1. Kecantikan perempuan ada dalam iman taqwanya yang menyejukkan mata kaum laki-laki.     Seorang perempuan yang menghias jasmaninya dengan iman dan taqwa akan memancarkan cahaya surga. Dengan kepatuhannya menjalankan ibadah, ia akan memesona.Yang kuasa akan memberikannya kecantikan abadi, magnet alami. Tak perlu kosmetik, parfum atau penampilan berlebih, laki-laki akan tertarik padanya.
   
2. Kecantikan perempuan ada pada kehangatan sikapnya yang mampu menggetarkan sensifitas dan kecintaan pria.    
Secara umum laki-laki memang responsif terhadap perempuan yang bagus fisiknya. Tapi ketertarikan itu tak kekal, bisa membuat laki-laki bosan. Kehangatan kasih sayang dan cinta kasih yang tuluslah yang akan membuat sang pria nyaman berada di sisinya. Tak bisa melupakannya.  
 
3. Kecantikan Perempuan ada pada kelembutan sikapnya    
Kelembutan bukan berarti lembek dan manja. Kelembutan seperti roti. Meskipun sedikit, tapi mengenyangkan. Dari toko roti manapun roti berasal, ia tetap lembut. Jadi perempuan dari suku manapun bisa tetap lembut, pada pasangannya, pada anak-anaknya. Asalkan ia mau berusaha.    

4. Kecantikan perempuan berada dalam pandangannya yang teduh dan suaranya yang hangat.     Walau mata tak seindah bintang kejora, setiap perempuan bisa memiliki mata embun. Teduh. Sejuk. Tak gampang emosi. Menyikapi tingkah laku sekitarnya secara bijak. Ia selau berprasangka baik. Perkatannya bukan pisau yang menikam. Perkataannya adalah bara yang menyalakan semangat di dada. Tak ada kata sia-sia yang terucap dari bibirnya.   

5. Kecantikan perempuan berada dalam senyumannya yang menambah kecantikannya dan membuat gembira hati orang yang melihatnya.   
Senyum adalah sedekah. Murah senyum tanpa bermaksud menggoda apalagi berlebihan bisa membuat wajah indah. Meskipun berwajah rupawan, tapi jika malas tersenyum, hanya aura negatif yang akan ditangkap oleh orang-orang di sekitarnya    

6. Kecantikan perempuan berada pada intelektualitasnya   
Ukuran intelektual bukan pada gelar sarjananya atau di mana ia pernah menuntut. Banyak ilmu-ilmu yang bisa dipungut dari sekitar, yang membuat si perempuan mejadi cerdas. Kehidupan adalah sekolah yang tak pernah tamat sebelum ajal menjelang. Tak ada sekolah untuk menjadi istri yang baik. Tak ada universitas yang melahirkan ibu yang baik. Ruang dan waktulah yang akan menempa perempuan menjadi istri dan ibu yang baik.    

7. Kecantikan perempuan berada pada seberapa jauh pengetahuannya akan tanggung jawabnya terhadap keluarga, rumah, anak-anak , masyarakat dan umat manusia.    
Perempuan adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Seberapa jauh pengetahuan seorang perempuan akan terlihat dari tingkah laku keluarganya. Ia selalu berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi sekitarnya. Mengambil peran penting dalam rangka memperbaiki lingkungan. Lihatlah laki-laki sukses di jagat raya. Dibalik kesuksesannya, pasti ada perempuan tangguh yang menemaninya. Menjadi pendukung nomor satu, tempat kembali saat sang pahlawan lelah berjuang.    

8. Kecantikan perempuan berada pada kemampuan dan keinginannya untuk memberi.   
Orang bisa miskin harta, tapi ia bisa kaya hati. Selalu memberi, tanpa mengharap imbalan yang berarti. Ia senang ketika orang lain senang. Ia sedih ketika orang lain sedih. Kemurahan hatinya membuat wajahnya bersinar. Membuat ia selalu dirindukan, meskipun sosoknya biasa-biasa saja.       

Sahabatku...  Kecantikan-kecantikan ini sifatnya abadi.  Akan dikenang meskipun si perempuan telah tiada.  Tidak seperti kecantikan lahiriah yang sementara.  Setelah tua, ketika senja menyapa, ia tak menarik lagi.  Manakah yang akan Anda pilih?  Kecantikan sementara atau kecantikan abadi?   

(oleh Zafiruddin Ziyaad )    

Sumber : 
http://kata2-hikmah-ofa.blogspot.com/2011/03/sesungguhnya-wanita-itu-cantik.html  http://kata2hikmah0fa.wordpress.com/2011/03/29/sesungguhnya-wanita-itu-cantik/

Minggu, 20 Maret 2011

Sesi Masak Memasak

Capcay goreng orak - arik
Jamur crispy


Dengan berbekal bahan yang sudah dibeli dari hasil panen bapak - bapak pensiunan Jum'at lalu, jadilah 2 sedjoli di atas. Cukup pas, dijadikan menu sarapan pagi :-) Berikut ini testimoni penikmatnya.... (sok2an, padahal yang nikmatin cuma 1 orang, karna emang cuma berdua aja di rumah. Sengaja tidak ingin memakan banyak korban,hihihi.....)

Kata adek : "Rasa capcaynya sudah pas, cuma kurang pedes.... " (ah... dasarnya adek doyan banget sama yang namanya sambel :-D)

Kalo jamur crispynya gimana?
Siang - siang, pas baru aja bangun tidur,
"Mbak, jamurnya ludes, tak abisin ya.... Mbak kalo mo makan bikino mie atau nyeplok telur aja ya...." (-__-")

Alhamdulillah, dua sedjoli tadi, di sore hari sudah ludes tak berbekas :-)


*Buat yang sok2an bilang kalo keasinan, padahal juga ndak nyicipin. Itu pertanda apa yaaa........... :-P

Jumat, 18 Maret 2011

La Tahzan



Jangan bersedih sayang, bukankah sebaik - baik pengharapan adalah kepada Rabb-mu..... ?

Kamis, 17 Maret 2011

Datang lalu Pergi

Satu hal yang sekaligus sangat kusuka dan kubenci darimu adalah memandangi punggungmu.
Menekurinya begitu lama dari tempatku duduk atau berdiri, dan menyadari bahwa kau ada di sini, di sekitarku. Ya, kau dekat.
 Aku juga tak pernah bosan memandangi punggungmu, yang membelakangiku begitu kokoh. Katamu, itu bisa melindungiku dari terpaan angin saat kita berkendara dengan motor beroda dua ini beratus - ratus kilometer jauhnya.
 Tak bisa kutahan pula hasratku untuk memandangi lagi punggungmu, saat kau ada beberapa jarak di depanku. Ketika kita baru saja selesai sholat, kau duduk terpekur begitu lama, dengan kepala tertunduk. Aku tahu pasti, bahwa kala itu kau sedang berdzikir dan mengucap segenap harap, pinta, dan doa kepada Sang Penguasa Semesta.

Namun ada kalanya detik - detik yang tidak mengenakkan itu hadir. Aku masih setia memandangi punggungmu dari tempatku duduk atau berdiri ini. Tapi itu untuk melihatmu pergi menjauh. Meninggalkanku. Walau aku tahu dan mencoba untuk tetap berharap, kau pasti akan datang kembali.


Di bandara itu, di stasiun itu, di terminal itu, di satu tempat yang selalu sama, di mana aku bisa begitu bahagia memandang punggungmu dari kejauhan ketika kau datang, dan gemuruh sesak dalam dada, ketika punggung itu membelakangiku untuk pergi menjauh, sambil berharap - harap dan menerka - nerka, kapan lagi kau akan pulang....



~ sekelumit prosa di pertengahan maret ~

Kamis, 10 Maret 2011

STOP

"PM, pak..!"

Suatu hari nanti, jika kawan ingin berkunjung ke rumahku di kota Jember ini, dan ternyata aku tak bisa menjemput di terminal atau stasiun yang ada, dengan angkot kawan harus memilih yang ber-letter 'E' jika kawan datang dari arah terminal Tawang Alun. Dan pilihlah yang ber-letter 'K' jika kawan datang dari arah terminal Arjasa. Dan jangan lupa, ucapkan dengan lantang kata - kata di atas tadi pada bapak sopir angkot, jika kawan tak ingin terbawa hingga terminal Pakusari (arah Banyuwangi). Atau kalau mau lebih aman lagi, hubungi saja salah satu armada taxi yang ada di kotaku ini :-)
PM sendiri adalah kependekan dari Polisi Militer, ya... sebuah kantor dengan lapangan hijau cukup luas di tengahnya, yang terletak di seberang jalan besar menuju rumahku, jalan Sriwijaya.
Aku yang akhir - akhir ini memang tergabung dalam grup 'angkoters', mau tak mau harus selalu meneriakkan kata - kata itu setiap angkot sudah mulai mendekati daerah rumahku. Sempat terbersit ide nakal, bagaimana jika tiba - tiba aku berteriak "MP, pak... MP...", lalu sopir angkot bingung dan melaju terus tanpa peduli. Ideku itu akhirnya kuurungkan, membayangkan jika akibat keisenganku itu aku harus terdampar hingga terminal Pakusari :-D Aku hanya penasaran, bagaimana para sopir angkot ini seakan sudah punya kamus nama lokasi dan tidak pernah menanyakan lagi apa yang diteriakkan para penumpangnya.
"Ya mbak ? PM itu mana ya? Waduh maaf mbak, saya baru 2 bulan jadi sopir angkot...."
Intinya, tidak pernah aku temui, ada sopir angkot yang bingung menanyakan alamat.

Tiba - tiba ada keinginan hati untuk membuat daftar, nama - nama yang biasa diteriakkan penumpang angkot pada pak sopir, untuk menghentikan kendaraannya. Nama - nama tadi, biasanya adalah nama toko, bengkel, warung makan, jembatan, atau apapun yang pernah atau masih ada di sana. Kenapa aku bilang pernah, karena beberapa nama setelah aku selidiki lebih lanjut, adalah nama sebuah tempat yang sesungguhnya telah ada dari jaman dahulu kala, namun kini sudah tak tampak lagi wujudnya. Hanya karena mungkin asosiasi sopir angkot dan penumpang yang telah terlanjur mengabadikan nama itu dalam benak mereka.

Aku akan mulai dari nama - nama tempat yang biasa kulalui setiap hari, berangkat dan pulang dari kantor, dan dijadikan kata pamungkas yang diteriakkan para penumpang untuk menghentikan angkot.

1. Perhutani
Didengar dari namanya saja pasti sudah jelas, memang julukan ini adalah untuk sebuah kantor Perhutani yang ada di kotaku. Kantor yang berada diposisi 'tusuk sate' sebuah pertigaan ke arah kampus. Biasanya yang banyak berhenti di sini adalah anak sekolahan dan mahasiswa yang tidak sabar menunggu angkot jurusan kampus, dan memilih oper untuk menghemat waktu.

2. RRI
Memang nama sebuah gedung radio, yang terletak persis di pojokan sebuah perempatan. Perempatan ke kanan adalah perumahan Gunung Batu, dan perempatan ke kiri adalah perumahan Bukit Permai namanya. Yang biasanya meneriakkan nama ini adalah penumpang yang memang rumahnya di daerah sekitar sana dan siswa  - siswa SMA 1 yang berjarak kurang lebih 300 meter dari gedung RRI.


3. Kembar
Bukan karena penumpang melihat ada sepasang anak kembar melintas, tapi memang ini biasa diteriakkan setelah angkot mendekati sebuah jembatan cukup besar yang oleh masyarakat kota Jember dikenal dengan sebutan "Gladak Kembar" (Jembatan Kembar). Yang biasa turun di sini adalah para siswa SMP 11 atau para penumpang yang hendak melanjutkan perjalanannya ke arah Kebonsari (pertigaan ke selatan). Banyak juga para bapak - bapak atau ibu - ibu yang hendak belanja ke pasar Kepatihan, salah satu pasar yang cukup besar di kotaku.


4. Wahyu
Sekilas memang biasa digunakan sebagai nama orang. Tapi Wahyu yang ini, adalah nama sebuah salon yang sudah cukup lama berdiri. Pernah beberapa kali aku sengaja mengeluarkan kepalaku dari jendela angkot, untuk melihat seperti apa yang namanya salon Wahyu itu. Tapi berulang kali usahaku itu tak juga membuahkan hasil. Belakangan ini saja baru aku tahu, salon itu sepertinya memang sudah tak ada lagi. Jadi tinggal namanya saja yang masih abadi. Yang biasa berteriak "Wahyu, pak...", hampir semuanya adalah anak - anak sekolahan. Siswa SMP 12 dan SMP 1.

5. Semar
Nah, julukan ini yang hingga detik ini belum aku temukan apa maknanya. Di sekitar tempat pemberhentian itu pun tak kutemui toko atau pedagang yang menjual pernak - perning pewayangan. Lantas, Semar itu terinspirasi dari apa ya? Jika ada yang tahu, tolong kirim surat atau minimal sms aku ya... :-D
Yang aku tahu pasti, penumpang yang banyak berhenti di sini adalah para mbak - mbak yang bekerja di kompleks ruko di sekitar Matahari Plaza. Atau juga biasanya penumpang yang akan jalan - jalan atau shopping di sana.

6. Tanjung
Kalau yang satu ini, adalah nama sebuah pasar yang paling besar di kota Jember. Dan yang biasa meneriakkan nama ini, mayoritas adalah mereka yang memang berkeperluan untuk berbelanja di sana. Salah satu orang yang paling sering kulihat tak pernah absen setiap paginya, adalah Pak Bagong, bapak penjual bakso di ujung jalan Sriwijaya. Senyumnya yang ramah, membuatku tak pernah kesulitan untuk melihat dan langsung mengenalinya.

7. Al-Huda
Al-Huda adalah nama sebuah masjid yang cukup besar di kawasan jalan Gajah Mada. Walaupun letaknya di seberang jalan, tapi masyarakat memang menjadikan namanya sebagai kata pamungkas untuk mengingatkan pak sopir. Yang biasanya turun di kawasan ini datang dari beragam profesi. Mulai dari anak sekolahan (yang akan menuju daerah Gebang, dan harus oper angkot lagi), karyawan kantor perkebunan, atau penumpang - penumpang lain dengan berbagai macam kepentingan entah apa itu.

8. Pelita
Ini bukan program pembangunan yang sering disebut - sebut dalam pelajaran IPS semasa aku masih SD dan SMP dulu. Pelita adalah nama sebuah pasar yang terletak di Jl. Kertanegara. Posisinya persis berseberangan dengan gedung Telkom. Jarang sekali kutemui anak - anak sekolahan yang turun di sini (karna memang tidak ada sekolah daerah situ :-D ), biasanya lebih banyak mereka yang memang akan berbelanja atau para karyawan yang bekerja di gedung Telkom yang tinggi menjulang itu.

9. Mutiara
Nah, Mutiara ini adalah nama salah satu radio dan TV lokal yang ada di kotaku. Walaupun sekarang gedung itu sudah tidak berfungsi lagi, namun namanya biasa aku sebut untuk mengingatkan pak sopir agar menghentikan angkot yang kutumpangi. Hey..hey...aku ? Hehehe... Ya, aku. Aku sendirilah yang biasa turun di tempat ini. Tentunya setelah itu sambil mengumpulkan segenap keberanian, karena posisi 'gedung yang berwarna warni' itu, masih harus kucapai dengan menyeberangi jalanan besar yang sangat ramai ini.

Ahh.. ternyata begitu banyak yang bisa kita nikmati dan abadikan di tengah kebosanan kita pada rutinitas sehari - hari. Di jam - jam itu, orang - orang itu, hingga jalanan yang itu - itu lagi, tentu akan sangat membosankan. Dan parahnya dalam kebosanan itu justru banyak hal yang mungkin kita lewatkan. Semoga kita termasuk dalam golongan mereka yang selalu bisa memanfaatkan dan menikmati waktu, lebih - lebih tetap bisa eksis di tengah - tengah kebosanan yang mendera. Ya, semoga.... ^__^

Rabu, 09 Maret 2011

Pilihan

"Kapan kawin ?" 

"Nunggu dan nggolek opo sih?"

"Sameyan itu kakean milih - milih..."

"Kalo nuruti nafsu dan keinginan, ya sampe kapan pun ndak akan pernah keturutan...."

"Jangan diputusi dan diikuti aja itu maunya hati. Yang sempurna, ya ndak akan pernah terpenuhi. Kembalikan semua sama Allah, biar Allah yang milihin....."

"Inget, prosentase lelaki dan perempuan di dunia saat ini, 1 : 4 lho... ati2 ndak kebagian...."


Ya Robbana.. menjadi 'single' hingga detik ini pun, bukan pilihan hamba... Engkau yang lebih tahu bagaimana ikhtiar hamba selama ini. Semoga apa yang mereka katakan itu tak benar adanya. Semoga hamba bukan termasuk dari golongan mereka yang benar - benar melupakan dan meninggalkan-Mu dalam setiap pilihan - pilihan hidup, dalam setiap ikhtiar dan keputusan yang diambil, dalam setiap doa dan sujud - sujud panjang.

Hamba hanya tak ingin apa yang nantinya hamba pilih dan lalui, hanya berdasarkan ego dan emosi hamba. Hanya karena kondisi dan lingkungan yang terus menerus menekan hamba. Salahkah bila hamba menjaga kesetiaan dan ketulusan niat untuk meyakini bahwa apa yang hamba pilih dan jalani nanti, adalah murni untuk beribadah kepada-Mu. Salahkah bila hamba berfikir, untuk benar - benar mempersiapkan diri lahir dan batin demi sebuah keluarga kecil yang akan hamba bangun nanti. Jikalau memang ternyata semua ini salah, ampuni hamba Ya Rabb... Dan berilah petunjuk jalan cahya-Mu.. karna bukankah sebaik - baik keputusan dan pilihan, datangnya adalah dari Engkau....
Dan jika pun, Kau meridhoi apa yang hamba pertahankan selama ini, mudahkanlah segala sesuatunya ya Illahi... Berikanlah hamba hati yang lebih lapang untuk bersabar, bahu dan jiwa yang lebih kuat untuk bertahan, semangat hati yang tak pernah redup agar hamba pun tak pernah bosan berharap, memohon, dan berdoa kepada-Mu.....

Hehehe... gini ini ya mungkin resikonya jadi bujangan, gadis, single fighter, atau apa lah orang biasa menyebutnya. Lebih sering 'digojloki' dan dipojokkan terlebih dalam segala sesuatu hal yang menyangkut pilihan pasangan hidup, tentang pernikahan. Tak pernah aku menyalahkan semua tindakan mereka (biasanya yang sudah berkeluarga) yang bertujuan untuk terus memotivasi kaum 'single' ini. Mulai dari cerita - cerita indah hingga tekanan dan tak jarang doktrin - doktrin ekstrim pun diluncurkan, hehe....

Aku, atau lebih tepatnya kami, pun sebenarnya tak pernah lupa akan hal itu. Bagaimana harus menjelaskan bahwa kami pun sebenarnya ingin dan punya alasan mengapa hingga detik itu kami masih memilih untuk sendiri. Namun tak kupungkiri, menjadikan orang lain sebagi objek 'gojlokan' memang hal yang begitu mengasyikkan (Aku pun sering melakukan ini, hehe...) Hingga kadang kita melupakan satu hal, bahwa tiap orang punya alasan dan pilihan akan jalan hidup yang mereka jalani. Dan apapun itu, harus dan wajib hukumnya untuk kita hargai.
Kalaupun apa yang kurasakan ini ternyata adalah karma dari seringnya aku berbuat serupa-namun dalam konteks permasalahan yang berbeda- pada orang lain, baiklah tak mengapa, semoga aku bisa bertahan menjalaninya. Hanya yang ingin aku tekankan di sini, dan mungkin juga bisa diterima oleh hati siapapun yang membacanya, bahwa tak selalu apa yang kita fikirkan dan desakkan terhadap orang lain itu benar adanya. Karena tiap orang pun, punya beragam perbedaan yang juga menuntut haknya untuk diakui dan dihargai. Perbedaan tadi pun tak selalu harus diumbar, diungkapkan, atau ditegaskan di depan semua mata. Bukankah tiap insan berhak atas sebuah rahasia dalam hidupnya ?

Memotivasi itu bisa lewat berbagai macam cara. Tak melulu harus dengan membuat objeknya merasa terjepit dan tak mampu berbuat apa - apa lagi. Hingga akhirnya sang objek hanya bisa berfikir, "betapa malangnya nasib hamba ini....." Memotivasi itu jelas jauh berbeda dengan kata 'memaksa'. Jangan sampai kita terjebak di dalamnya. Di saat sebuah usaha untuk memberikan pencerahan dan semangat dirasa telah maksimal dan melampaui yang seharusnya, berhentilah. Siapapun orangnya, butuh jeda dan waktu barang sejenak untuk memahami dan berfikir lebih dalam akan apa yang baru saja ia lihat maupun dengar. Dan tentang pilihan, ya..sekali lagi pilihan, biarlah tiap orang bebas dengan apa yang akan mereka pilih.

*yang sudah memotivasi dan mengingatkan banyak sekali pagi ini, maturnuwun sanget... berusaha untuk menjaga hati agar tetap berfikir positif bahwa itu semua memang benar - benar bertujuan baik. Namun jika boleh jujur dan sedikit menyela, ndak semua yang diungkapkan itu benar seperti itu nyatanya. Dan walau hanya dalam diam, saya pun jadi merasa tidak nyaman karnanya....

Semoga sekali lagi, bisa mengambil hikmah dari satu episode ini........



~hati yang terlanjur ndak nyaman di pagi hari~