Jumat, 30 November 2007

Selayang Pandang Persma

"Pers! Apa kira - kira yang ada di benak kawan - kawan saat mengucap atau mendengar kata itu?"
Begitulah Mbak Agnes PB Ginting (salah seorang pegiat Ecpose) mengawali pertemuan kedua kami tadi malam. Dengan gayanya yang kalem namun tetap berwibawa (i like the way she speak and describe something!), beliau mengantarkan kami untuk mengenal pers yang sesungguhnya. Dunia pers, yang mungkin masih luput dari pemahaman kami.

Berbagai pendapat mengalir dari pemikiran - pemikiran awam kami, mulai dari wadah aspirasi hingga komunitas dalam pemberitaan. Namun pada intinya, pers selalu melakukan / memfokuskan kegiatannya pada 3 hal, yakni mencari, memproses, dan memberitakan! Suasana mulai sedikit memanas, ketika Mbak Agnes mulai memunculkan suatu permasalahan tentang, benarkah tak ada tendensi / maksud terselubung dalam dunia pemberitaan? Apakah benar, pers murni melakukan 3 hal di atas tadi, tanpa ada maksud lain yang ingin diraih.
Kita bisa berkaca pada beberapa harian atau media massa yang kita kenal seperti Kompas, JawaPos, Republika, dll. atau biasa kita menyebutnya sebagai pers umum. Tentunya dalam sistem yang menganut managerial yang lebih kompleks seperti perusahaan2 tersebut, ada unsur / faktor lain yang melatarbelakangi & ingin dicapai dalam suatu pemberitaan.

Perusahaan bisa berdiri juga pasti karena adanya modal yang ditanamkan, dan tentunya ada tujuan & target khusus bagaimana agar kesejahteraan si penanam modal plus sumber daya (karyawan) terpenuhi. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menaikkan oplah, bagaimana? Yakni dengan memuat berita2 yang "hot" dan diburu massa, berita2 boombastis di eranya, sekalipun sebenarnya masih ada & banyak informasi lain yang lebih berkualitas untuk diangkat ke permukaan. Inilah salah satu "maksud" lain yang ingin diraih dalam pemberitaan. Ingin mengejar keuntungan ekonomi!

Faktor politik, ternyata juga melatarbelakangi lho! Terlebih dalam musim2 "pilah - pilih", beberapa relasi politik turut menggunakan media sebagai jembatan atau alat publikasi & promosi pada massa. Karna untuk promosi, tentunya media dianjurkan memuat segala sesuatu yang sifatnya bisa menarik simpati massa, tak kan ditemukan sedikitpun kelemahan & kritikan dari "yang diberitakan".
Nah, dari sini bisa kita telaah, lalu bagaimana suatu informasi bisa diberitakan dengan benar2 obyektif? Jika pers umum sendiri, mau tak mau tetap memiliki maksud dan tujuan lain di dalamnya.

Berarti.... dibutuhkan suatu wadah, di mana di dalamnya belum terkontaminasi oleh kepentingan - kepentingan politik, ekonomi, dan sosial! Wadah yang bisa melihat "sesuatu" dengan lebih obyektif! Dan itulah pers mahasiswa. Pers alternatif yang menjadi kontrol dari pers umum. Pers yang sekilas memang selalu mencari kelemahan & kesalahan pers umum, namun itu semua tak lebih dari upaya kritisasi yang membangun, meluruskan, dan membenarkan! Pers mahasiswalah yang diharapkan, dengan pemikiran - pemikiran kritis dan obyektifnya, dapat menjadi jembatan & pemicu solusi dari masalah yang diangkat.

ECPOSE sendiri, adalah salah satu persma dari ratusan bahkan mungkin ribuan persma yang ada di negeri ini. Dan sebagai wadah aspirasi, sekalipun mustahil untuk menampung dan menyalurkan semua aspirasi mahasiswa maupun masyarakat melalui medianya, ECPOSE tetap berusaha menjadi jembatan yang eksis & selalu obyektif dalam mengupas permasalahan yang ada.

Itulah sedikit tentang persma, yang bisa aku bagi di sini. Sekalipun semalam harus ijin keluar duluan dari forum karna ada kuliah (nasib jadi anak non reguler.....), setidaknya aku sudah mengenal sedikit tentang dunia pers itu.
SALAM PERSMA!!!!


"Jika saya harus memilih antara, pers tanpa pemerintah atau pemerintah tanpa pers, maka saya akan lebih memilih pers tanpa pemerintah!"
Thomas Jefferson,

1 komentar:

It's My Life mengatakan...

salut!!!

tulisannya bagus