Kamis, 14 Mei 2009

Tangan Ajaib

"Ma... suapin yah?!"
Hehehe... gak biasanya aku semanja kemarin. Dan gak biasanya pula ibundaku tercinta langsung mengiyakan permintaanku itu. Mungkin baginya, juga tak setiap hari putri terbandelnya ini minta disuapin makan.
Si adek juga sepertinya terkompori ulahku. Dia me-request hal serupa, minta disuapin makan. :D
Alhasil, ibu mengambil sepiring nasi yang menggunung.
"Wes, ayo dimaem orang tiga..."

SubhanAllah.. kemesraan itu sungguh begitu indah. Andai aku bisa terus menikmatinya setiap saat. Biasanya aku cuma sebatas "ngampung" dan gangguin "icip2" ibu yang lagi makan. Sambil minta beberapa suap. Tapi kemarin, benar - benar kunimati tiap suap dari tangannya sampai tak ada yang tersisa di piring yang awalnya menggunung nasi tadi.
"Ayo..... mbak....", ujarnya sambil menyodorkan tangannya yang telah terisi nasi dan lauk. Aku membuka mulutku lebar - lebar dan "AAeeemmm......." Hihihi.. benar - benar seperti sosokku 10 atau 15 tahun yang lalu. Yang masih harus dikejar ke sana ke mari jika waktu makan tiba. Sungguh berbeda dengan kini. Yang tanpa diingatkan pun, selalu tak pernah absen dalam urusan makan :P

Entah mengapa, ide itu tiba - tiba muncul. Aku kangen dan begitu ingin disuapin ibu. Dan aku pun tak menyangka respon ibu yang demikian semangat hingga tak menyadari betapa banyaknya nasi yang telah ia tumpahkan di sepiring nasi itu. Sekalipun di keroyok bertiga, adek dan ibu menyerah dan gugur lebih dulu dari pertempuran penghabisan nasi itu. Dan aku.. tetaplah yang terus bertahan... hehehe...
Bahkan hingga nasi di piring tidak tersisa pun, aku masih tetap semangat membuka mulutku menanti suapan berikutnya. "Heh, mbak... dah habis ini lho.... nambah lagi ta?"
Ups! Kenapa aku belum merasa kenyang ya? Telor ceplok dan kering tempe yang sungguh biasa, jadi begitu istimewa di lidahku. Apa ini karena bercampur ramuan khusus dari tangan yang menyuapkannya padaku? Ramuan kasih sayang, cinta, dan doa..... ^_^
Tangan ibunda memang ajaib... Mampu merubah sesuatu yang biasa menjadi begitu luar biasa....

"Gimana, nambah lagi ta,mbak?"
Sambil sedikit mesam - mesem, "Hehehe.. kalo ndak ngrepotin.. boleh deh... " :P

2 komentar:

Anonim mengatakan...

gitu itu yang bikin makin tembem... Semangka!!!

wahyukurnianto mengatakan...

bravo ... wonderful ...