Rabu, 16 Januari 2008

Pagi tadi....

Baru kusadar tuk kesekian kalinya, betapa susahnya memahami seseorang. Kalo menurutku itu tetap wajar, karna secara budaya dan lingkungan hidup pasti tiap orang berbeda - beda. Bagaimana mereka dibesarkan, dengan siapa mereka bergaul, serta macam mana mereka punya pola pikir dalam menghadapi hidup. Aku kira itu latar belakang yang cukup untuk menjadi alasan, betapa kita harus menerima plus legowo dengan keanekaragaman tadi.
Awal tahun 2008, Allah menghadiahiku permasalahan - permasalahan yang kesemuanya hampir datang bersamaan. Apakah ini pertanda buruk tuk tahun ini bagiku? Oh... sayang sekali, dan alhamdulillah aku belum sepicik itu dalam berfikir. Sebaliknya, aku semakin yakin bahwa kehidupanku yang baru menuntutku tuk menjadi lebih dewasa dan bijak! I must be better than before! Dan insyaAllah aku ikhlas, jika ini emang jalan awalku tuk raih tingkat kesabaran dan tentunya keikhlasan yang lebih tinggi. (walau kemaren sempet agak desperate ma shock juga... :D)
Cobaan dan ujian yang menghadang di tahun2 yang lalu, harusnya bisa menjadi guru dan agenda terbaik bagiku. Suatu kedunguan tingkat akut, jika aku harus kembali terperosok di jurang yang sama! (Padahal it's the real me, sukanya mengulang kesalahan yg sama, ndak bosen apa ya? :P) Yah.. at least masih ada niat dan inginku tuk menghindari lubang itu lah..... Perkara kejeblos lagi... berarti emang akunya yang oon + apes! :P
Pagi tadi, kudiingatkan kembali tentang betapa susahnya menata hati. Memaafkan dan benar2 melupakan, ternyata susah euy..... Kalo cuma sekedar bilang,"Iya, aku maafin kamu.." aku rasa semua orang pun sanggup. Tapi diimbangi dengan hati yang ikhlas dan tulus tanpa mengingat2 lagi apa yang telah terjadi, aku bertaruh... pasti sulitnya bukan main!
Tapi gimana kalo kasusnya gini...
Kita dah coba buat bener2 nglupain masa lalu yang gak "mengenakkan" tadi... tapi si oknum yang notabene dah kita maafin plus dah begitu manis akhir2 ini di depan kita, tiba - tiba memunculkan kembali argumen yang membuat kita panas dan muntab lagi! Alih - alih, pake "memutar" memory di masa lalu pula! Jadinya mau gak mau kita inget lagi kan? Bukan mengingat sendiri lho ya.... tapi diingetin!
Secara teori..harusnya kita bisa ikhlas lah... ditanggapin aja dengan kepala dingin, delele......
Tapi sayang... praktek itu tak semudah dan seindah teori! Mau gak mau kesabaran yang slama ini tertata rapi, jadi gugur satu persatu. Amarah dan emosi yang selama ini dikubur dalem2, ikutan unjuk gigi! Yah.... salah gak sih???!!! Orang borok dah "diobatin".. eh..ini "diurek2" lagi...!
Tahu deh! Yang bisa kusimpulkan, aku masih belon bisa bener2 ikhlas dan sabar! Masih jauh dari tingkat lebih tinggi yang sebenarnya ingin kuraih. Maaf buat "dia" yang mungkin selama ini menganggap aku lemah dan slalu mengalah hingga bisa seenaknya naik turunin hati. Maaf girl, aku juga bisa nyolot dan aku juga punya taring, saat kesabaranku sudah kau sedot habis!

Hikmah kisah ini adalah : "Jangan 'urek2' borok di pagi hari, terlebih saat kau baru bangun tidur!" :D

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Pagi tadi.. mandi trus gosok gigi, sarapan nasi.. lalu bobok lagi :D

Sabar mbak, mungkin di ujian yang pertama mbak belum kompeten, jadi ikut her.
Ho ho ho

Nazieb

Sugesti "mbemz" Nuraini Putranti mengatakan...

Hehehe...iyo paling ya.... diuji lagi biar jdi kompeten!
Tumben pinter kowe le? :P

wahyukurnianto mengatakan...

masih ingat salah satu materi diskusi kita kan su ??

Ilmu yang paling sulit adalah sabar dan ikhlas

keep on the right way ...