Rabu, 09 September 2009

- Ironi -

Kemarin, katamu kau tak akan pergi,
namun semenit lalu, bayangmu pun sudah tak kutemui...
Baru kemarin, nafasmu sadarkan aku akan sebuah sinergi,
tumpang tindihnya qalbu yang terbalut imaji.....

Ya, baru kemarin...
yang kubilang kelabu, katamu pelangi....
Nyatanya? Kini mentari tak buat langitku warna - warni.....

Ah, cemburuku hanyalah api....
Tak mau lagi kusapa kau walau dalam mimpi
nuraniku semakin menyadari,

Illahi Rabbi,
yang cintanya sejati.. tak menyakiti, dan mengkhianati.....



Untukmu sobat, yang terkungkung cinta duniawi

1 komentar:

Imam Bukhori mengatakan...

Sepertinya tak seharusnya ironi itu terjadi
Bagi setiap insan yg menyadari peran diri
Bahwa dunia baginya menjadi media ekspresi
Menguji dan mebuktikan cinta pada Ilahi Rabbi
Pa lagi di Ramadhan yg indah ini
Tuk raih Romantika Cinta yg Hakiki
Semoga kau temukan dan dapat kan cinta itu saudari