Kamis, 06 Maret 2008

5 Maret 2008

Apa yang ada dalam bayanganmu tentang sebuah pernikahan kawan? Pertanyaan ini tak harus kau jawab. Namun izinkanlah aku yang mencoba mendeskripsikan apa yang kurasakan kemaren.

5 Maret 2008 adalah hari nan indah sekaligus gerbang menuju kehidupan baru baginya. Sepupuku yang hitam manis dan terpaut 8 - 9 tahun di atasku. Aku memanggilnya mbak, bukan saja karna dia lebih tua dariku, tapi sekaligus karna dia anak dari budheku. Ya.. kami begitu akrab akhir2 ini, lebih - lebih saat kepulanganku ke Jember tercinta. Kira - kira sepuluh hari yang lalu, dia memintaku untuk menemaninya menyebar sejumlah undangan. Dan hari itu, 5 Maret 2008, adalah akhir dari segala penantiannya selama ini.

Seorang pemuda asli Banyuwangi, menyuntingnya beberapa bulan silam. Walau kutahu lelaki ini bukan lelaki pertama dalam kisah cintanya, bukan pula yang paling membuat hidupnya berkesan, namun kutak heran. Bahkan aku berterimakasih untuk semua kisah - kisahnya yang akhirnya menyadarkanku, bahwa semua itu adalah Misteri Illahi. Tak ada yang pernah bisa menebak tentang mentari esok hari, dan tak ada yang bisa menyangkal apa yang sudah menjadi kehendak-Nya.

Selasa malam itu, sepulang kuliah (lebih tepatnya bolos jam terakhir, karna tugas yang dikumpulkan besok, belum terselesaikan! :P), nekat kuusir rasa lelah & laparku untuk menuju ke terminal bis jurusan Banyuwangi & Denpasar. Tepat jam 21:30, aku sudah duduk manis di atas Bis Dahlia jurusan Denpasar Bali. Sebelum bis berangkat, ponsel di tasku bergetar. Ternyata bunda yang memastikan keberadaanku. Sambil tak lupa mengingatkan untuk menghubungi pak lik yang akan menjemputku di Terminal Genteng malam nanti.
Malang tak dapat dikira, karna separuh perjalananku sedikit mengalami halangan. Bis yang kutumpangi harus "mogok" dan benar - benar tak mau jalan lagi, tepat saat aku tiba di Gunung Kumitir, Merawan, Kecamatan Garahan. Sedikit mendeskripsikan Kumitir, daerah ini adalah daerah dengan jalan berkelok - kelok, bonus tikungan - tikungan tajam. Kawasan yang masih asri dan masih berhutan - hutan ini, menjadi tempat favorit bagi para traveler terutama yang bermotor untuk berehat barang sejenak. Karna Kumitir ini bisa dibilang hutan yang cukup lebat, tentu saja tak ada lampu penerangan kecuali lampu - lampu kendaraan bermotor yang lalu lalang. Malam itu begitu gelap. (dah jam 22:30 an) Sekaligus posisinya yang memang di dataran tinggi, membuat udara semakin menusuk tulang.
Paklik dah sms dan telpon berulang kali, mungkin dia juga mengkhawatirkanku yang memang sendirian saja malam itu. Aku & penumpang lain juga mulai tak sabar, karna mesin yang dibetulkan, tak kunjung beres juga! Begitu ada bis lain yang lewat, aku putuskan untuk turun, dan pindah ke sana. Ternyata hal ini, diikuti oleh penumpang lain yang kebanyakan kuli dan buruh yang bekerja di Bali itu. Walhasil, satu bis baru, dijejali penumpang yang seharusnya menempati 2 bis. Bis merambat perlahan menuruni gunung itu, karna keberatan penumpang.

Alhamdulillah, tepat jam 12 malam, aku tiba di terminal Genteng, di sambut para tukang becak dan tukang ojek yang masih berebut mencari nafkah hingga se- dini itu.
Tak lama, kulihat paklik dan motornya yang sepertinya telah menantiku.

Kusudahi dulu celoteh tentang perjalananku, yang dah membuat kisah ini keluar jalur. :P Back to my sister's wedding ceremony.

Keesokan paginya tepat jam 8 pagi, dilangsungkan akad nikah. Dengan berbalut satu2nya kebaya yang kumiliki, kuniatkan tuk tak melewatkan prosesi itu. Tiba2 mbaknya mbakku yang mo nikah ini, memintaku untuk mendampingi adiknya pada saat akad nanti.
Wew.... kok aku?!
Tapi pikirku, lumayanlah... bisa melihat dengan lebih dekat dan jelas, seperti apa wajah calon mas ipar waktu mengucap ijab qabul nanti! :P

Acara dimulai... lantunan ayat suci Al-Qur'an mengawali dengan penuh keindahan. Surat An-Nisa' yang dibacakan, nyaris membuatku meneteskan air mata. Selama khotbah nikah berlangsung, tak henti2nya mbak yang saat itu duduk persis disamping kananku, meremas2 tangannya dan sesekali "menyikut" lenganku. Aku tahu, dia sangat gugup. Dan entah kenapa, aku jadi ikut merasakan yang dia rasakan. (Lha! ini yang nikah siapa?!) :D Hingga akhirnya, tibalah prosesi puncak itu. Dan alhamdulillah, calon mas ipar mengucap dengan lancar dan sukses! Air mata tak dapat kutahan, saat sholawat mengalun dan mbak mencium tangan lelaki yang sah menjadi suaminya kini.

Subhanallah... indah... benar - benar indah....! saat kita menyaksikan dua insan yang tlah disatukan cinta karna Allah. Berkasih - kasih dengan insan yang telah halal bagi kita, memang begitu indah.... begitu nikmat....
Ah..! Entah ini hidayah atau teguran dari Allah. Tiba - tiba perasaan itu membuncah begitu saja! Sebuah hasrat...keinginan..atau jangan2 nafsu? Astaghfirulloh... aku berharap tidak! Karna kuyakin, ini sesuatu yang baik dan mulia.
Di hari itu juga, kurasakan hati... yang juga ingin segera menyempurnakan separuh dien ini. Aku merindukan dan memimpikannya... Sholawat mengalun, mengiringi serangkaian akad yang indah. Seorang lelaki yang tlah halal bagiku, mencium keningku & kubalas mencium tangannya. Subhanallah... aku ingin nikah.....



Wahai hamba Allah yang kutak tahu kau berada di mana...
kuyakini, bahwa kau hadir dalam stiap doaku..
dalam tiap harap... dan mimpiku....
Mungkin saat ini kau tlah menyempurnakan ibadahmu yang lain,
dan kuharap, kau benar2 hadir saat mimpi dan citamu tlah berhasil kau raih
Wahai seseorang yang tlah ditakdirkan Allah untuk-ku,
aku ingin menjadi yang halal bagimu...



*Moga diri terhindar dari segala dosa... naungi hamba dengan cinta-Mu ya Rabbi.....

4 komentar:

wahyukurnianto mengatakan...

Keesokan paginya tepat jam 8 pagi, dilangsungkan akad nikah. Dengan berbalut satu2nya kebaya yang kumiliki,

**apa saya nggak salah baca ??? seorang gesti pake kebaya ... what a surprize ...

:p :p :p

nina mengatakan...

hayuukk nikah yuksss ges ;)
xixiiixi.. *mingin-mingini*

Anonim mengatakan...

woo....ditunggu de mbak undangannyah..hehe ngobz uda ada calonnyah lum ne??

*tampang ingpotenmen

devie mengatakan...

trus kapan kiy undangane nyampe milis? :)