Rabu, 03 November 2010

Indahnya Belajar Menjadi Dewasa

Waktu dan usia itu berbanding lurus. Perjalanan salah satunya, akan saling
mempengaruhi satu sama lain. Semakin berlalunya waktu, di situ pula lah
bilangan usia akan bertambah. Manusia pasti akan menjadi tua. Itu hukum alam
yang mutlak.
Lalu bagaimana dengan kedewasaan ? Satu variabel kehidupan yang ternyata tidak
bisa disikapi serupa dengan waktu dan usia. Tak salah memang, ungkapan bahwa
kedewasaan itu adalah sebuah pilihan. Karna usia dan waktu, adalah sesuatu
yang pasti mengalir dan terjadi dalam kehidupan kita. Tapi untuk menjadi
seseorang yang dewasa, tiap manusia itu sendirilah penentunya.

Kedewasaan bagiku adalah pencapaian yang tidak pernah mengenal akhir. Dia
adalah serangkaian dari proses demi proses, bagaimana seseorang menghadapi
setiap masalah, cobaan, dan ujian dalam perjalanan hidupnya. Dewasa itu adalah
saat seseorang harus memutuskan memilih antara dirinya atau sekitarnya. Dewasa
adalah saat kau dihadapkan pada sebuah kondisi yang mengharuskanmu berkata
tidak walau itu tak seperti suara hati kecilmu. Dewasa adalah saat kau harus
memaksa dirimu tertawa, sekalipun hati itu memaksamu menangis. Lalu apakah
untuk menjadi dewasa kita harus selalu mengingkari diri sendiri?
Di awal mungkin akan tampak seperti sebuah pengingkaran, tapi itulah ajaibnya
sebuah kedewasaan. Manisnya baru akan terasa saat waktu telah benar - benar
mampu membuka mata dan hati kita.

Hari ini, aku belajar sekali lagi tentang bagaimana sulitnya untuk menjadi
dewasa. Menentukan pemenang dari peperangan antara ego dan akal sehat. Dan di
saat seperti itu, kata kunci yang harus selalu diperjuangkan adalah, kebaikan
bersama. Bukan sekedar kebaikan dan pemenuhan kehendak diri kita sendiri.
Teruntuk seseorang yang telah turut menginspirasiku, terima kasih t'lah membuatku mengerti sekali lagi. Bahwa tak selamanya yang menjadi kehendak kita itu, harus terwujud seluruhnya. Tanpa kita tahu, entah kapan... yang tidak terwujud tadi, akan hadir dalam rupa yang lebih baik dan tentunya di waktu yang lebih tepat dan indah... Percayalah.... :-)


~yang masih dan terus belajar~

Selasa, 02 November 2010

HUJAN

Entah sejak kapan aku mulai begitu menyukai hujan. Kehadirannya selalu memberi warna berbeda di hatiku. Sebuah siklus pengendali dan penyeimbang alam yang diciptakan oleh Tuhan dengan begitu sempurna. Coba kita bayangkan, bagaimana jika tak ada hujan. Berawal dari sumber dan mata air yang akan kekeringan dan tentu berdampak pada ekosistem di sekitarnya. Tapi belakangan, hujan yang aku cintai ini justru membawa bencana. Kehadirannya yang semakin tak menentu dan lebih sering 'jatuh' begitu berlebihan, membawa duka tersendiri bagi beberapa lokasi di negeri ini. Ya, banjir. Namun benarkah banjir itu terjadi murni karna kesalahan sang hujan yang turun tak kunjung henti? Lalu bagaimana dengan ulah manusia yang membuang sampah sembarangan, menggunduli dan mengeksplorasi hutan - hutan lindung, hanya untuk memenuhi nafsu mereka?
Mungkin ini adalah sebuah statement pembelaanku, agar sang hujan yang aku cintai tak menjadi yang semata - mata disalahkan.

Berlama - lama memandangi hujan dari balik jendela, adalah salah satu cara yang paling sering kulakukan. Setiap rintiknya yang jatuh menyapa bumi, seakan membawa sebuah kisah, pergi ke mana saja ia sehari ini. Rintik - rintik tadi pun begitu ikhlas dan pasrah melepas semua bebannya ke dalam pelukan sang bumi. Menyatu dan melebur seirama, penuh dengan harmoni. Di waktu suka, hujan mampu menambah semangat di hatiku. Menyirami benih - benih kebahagiaan, agar semakin tumbuh subur. Di waktu luka dan duka, hujan dengan kesejukannya, membawa semacam penenang yang meredam segala emosi dan keresahan yang singgah dalam hati.
Dan baru kemarin, aku menemukan sebuah cara unik untuk berekspresi. Khususnya bagi mereka yang ingin melepas semua gundahnya tapi malu dan tak tahu harus bagaimana.
Kuambil kontak motor tersayang. Lalu kukendarai ia, melaju di tengah derasnya hujan. Dan hanya ditengah derasnya hujan, kau bisa menangis sesuka hatimu, tanpa ada seorang pun yang tahu.......