Senin, 30 Maret 2009

- dalam doaku -

"Nduk pengen, jadi yang terbaik bagimu........."

Rabu, 25 Maret 2009

Dwiwulan I

Tak terasa dua bulan telah berlalu. Walau kusadari jalan itu masih terbentang begitu panjang, tapi mimpi dan angan yang tlah lama kurangkai dan masih tersimpan jauh di dalam hati, perlahan namun pasti melambai memanggilku. Ingin berlari rasanya, namun aku takut ada yang tertinggal. Detik - detik itu tlah turut menyertai semedi panjangku. Dalam doa, peluh, dan air mata.
Ladang ini, baru saja disuburkan tanahnya. Tinggal kini, bisakah aku mengolah, menjaga dan melindunginya dari hama, hingga tiba saat indah untuk menyemai nanti.
Ibu selalu bilang, jangan pernah takut untuk memilih. Dan beranilah dengan setiap resiko yang memboncenginya. Tak akan ada senyum jika tak lahir air mata. Itu yang selalu membuatku berdiri tegak hadapi semuanya.

Waktu yang mungkin terlalu singkat untuk membuat sebuah kesimpulan, tlah mampu sedikit membuka mata dan hatiku. Semua tak seperti teorinya. Palsu, kejam, dan penuh kebohongan. Dilema pasti, saat harus memilih berdiri dan bersandar di mana? Lebih - lebih saat sering terdengar suara - suara dari sekitar yang melemahkan. "Wajar, sekarang masih idealis. Tapi arus itu terlalu deras untuk dilawan. Hanya ada dua pilihan, hanyut... atau tenggelam..."

Sungguh, babak ini baru saja dimulai. Tapi serta merta pula aku langsung dihadapkan pada fragmen - fragmen yang tidak aku harapkan. Benarkah jalannya manusia itu, terkadang harus sedikit berliku, berbelok, bahkan menanjak curam? Hidup jadi tidak 'berasa', saat semuanya mempeng dan lurus - lurus saja. Sah kah?

Senin besok evaluasi dwiwulan yang pertama, moga semua berjalan lancar dan sesuai dengan semua perjuangan selama 2 bulan terakhir.
Dan sepertinya saran dari seseorang untuk sekali - kali 'bolos' biar hasilnya gak terlalu bagus perlu dicoba juga! Hehehehe.....

Sabtu, 21 Maret 2009

Mata.... mata... mata....

Hari ini pasti hari yang indah bagimu ya, kawan! Kau sering bilang berulang kali, bahwa sungguh indah rasanya menanti saat - saat bertemu dengan seseorang yang berarti. Semangat sekali pagi ini kau, kawan! Wajahmu berseri cerah, pipimu merona merah, ah... kau buatku tak sependapat dengan fikirmu.
Jika menanti bagimu adalah hal yang indah, bagiku.... tak ada yang lebih indah dari mata seseorang yang sedang jatuh cinta.....
Itu kutemui di matamu....

Kamis, 12 Maret 2009

Hmmmm....


Aku ingin terbang ke duniamu...
merenda jaring laba - laba dengan warna yang kita punya
Aku ingin berlari meraih surgamu...
hayati senyum dan air mata dalam biduk bersama

kenapa harus ku membuka mata,
saat kusadar semua hanyalah maya....




Jika dapat kupangkas jarak dan waktu,

&%&%^%^

Speechless... gak tahu mo nulis apa. Cuma ngikutin gerak jemari yang terus memaksa, menari - nari di atas keyboard.
Sepanjang yang kutahu dan rasa.... detik demi detikku begitu indah. Aku bersyukur. Alhamdulillah......

Kamis, 05 Maret 2009

050309

Nothing useless!
Sudah semenjak lama aku meyakininya. Pun telah berulang kali aku mencoba mengingkari & memungkiri keyakinan itu sendiri.
100% benar adanya, jika apa yang kita langkahkan dengan niat dan bismillah, apapun hasilnya itulah yang terbaik. Seharusnya tak boleh ada kata "percuma", "sia - sia", ataupun "tak berguna" dalam kamus hati kita. Karena sekali lagi tak ada yang sia - sia.

Sakitnya luka yang ditimbulkan oleh kegagalan, sering kali membuat kita akhirnya buta dan tuli dengan kebenaran yang hakiki. Bahwa selalu ada jalan dan hikmah jika kita mau mencari. Dan apakah itu akan mungkin tuk kita temukan, jika kita hanya berdiam, menangis, ataupun meratap duka apa yang sudah lewat dan masuk daftar kelam menurut diri kita sendiri.

Allah kembali menunjukkan semua fase itu kepadaku hari ini. Dan kembali aku serasa ditampar dengan semua kesombongan, kebodohan, dan keegoisanku. Yang mungkin telah lancang mendakwa lemah apa yang telah Ia coba ujikan padaku. Saat telah berulang kali keluh kesah itu terucap atau pun hanya tertahan dalam batin, keindahan dan keagungan kembali Ia gelar dan limpahkan untuk diri yang terlalu sering kurang bersyukur ini. Masya Allah.....

Fabiayyi aalaa irobbikumaa tukadzibaan......