Jumat, 30 November 2007

Selayang Pandang Persma

"Pers! Apa kira - kira yang ada di benak kawan - kawan saat mengucap atau mendengar kata itu?"
Begitulah Mbak Agnes PB Ginting (salah seorang pegiat Ecpose) mengawali pertemuan kedua kami tadi malam. Dengan gayanya yang kalem namun tetap berwibawa (i like the way she speak and describe something!), beliau mengantarkan kami untuk mengenal pers yang sesungguhnya. Dunia pers, yang mungkin masih luput dari pemahaman kami.

Berbagai pendapat mengalir dari pemikiran - pemikiran awam kami, mulai dari wadah aspirasi hingga komunitas dalam pemberitaan. Namun pada intinya, pers selalu melakukan / memfokuskan kegiatannya pada 3 hal, yakni mencari, memproses, dan memberitakan! Suasana mulai sedikit memanas, ketika Mbak Agnes mulai memunculkan suatu permasalahan tentang, benarkah tak ada tendensi / maksud terselubung dalam dunia pemberitaan? Apakah benar, pers murni melakukan 3 hal di atas tadi, tanpa ada maksud lain yang ingin diraih.
Kita bisa berkaca pada beberapa harian atau media massa yang kita kenal seperti Kompas, JawaPos, Republika, dll. atau biasa kita menyebutnya sebagai pers umum. Tentunya dalam sistem yang menganut managerial yang lebih kompleks seperti perusahaan2 tersebut, ada unsur / faktor lain yang melatarbelakangi & ingin dicapai dalam suatu pemberitaan.

Perusahaan bisa berdiri juga pasti karena adanya modal yang ditanamkan, dan tentunya ada tujuan & target khusus bagaimana agar kesejahteraan si penanam modal plus sumber daya (karyawan) terpenuhi. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menaikkan oplah, bagaimana? Yakni dengan memuat berita2 yang "hot" dan diburu massa, berita2 boombastis di eranya, sekalipun sebenarnya masih ada & banyak informasi lain yang lebih berkualitas untuk diangkat ke permukaan. Inilah salah satu "maksud" lain yang ingin diraih dalam pemberitaan. Ingin mengejar keuntungan ekonomi!

Faktor politik, ternyata juga melatarbelakangi lho! Terlebih dalam musim2 "pilah - pilih", beberapa relasi politik turut menggunakan media sebagai jembatan atau alat publikasi & promosi pada massa. Karna untuk promosi, tentunya media dianjurkan memuat segala sesuatu yang sifatnya bisa menarik simpati massa, tak kan ditemukan sedikitpun kelemahan & kritikan dari "yang diberitakan".
Nah, dari sini bisa kita telaah, lalu bagaimana suatu informasi bisa diberitakan dengan benar2 obyektif? Jika pers umum sendiri, mau tak mau tetap memiliki maksud dan tujuan lain di dalamnya.

Berarti.... dibutuhkan suatu wadah, di mana di dalamnya belum terkontaminasi oleh kepentingan - kepentingan politik, ekonomi, dan sosial! Wadah yang bisa melihat "sesuatu" dengan lebih obyektif! Dan itulah pers mahasiswa. Pers alternatif yang menjadi kontrol dari pers umum. Pers yang sekilas memang selalu mencari kelemahan & kesalahan pers umum, namun itu semua tak lebih dari upaya kritisasi yang membangun, meluruskan, dan membenarkan! Pers mahasiswalah yang diharapkan, dengan pemikiran - pemikiran kritis dan obyektifnya, dapat menjadi jembatan & pemicu solusi dari masalah yang diangkat.

ECPOSE sendiri, adalah salah satu persma dari ratusan bahkan mungkin ribuan persma yang ada di negeri ini. Dan sebagai wadah aspirasi, sekalipun mustahil untuk menampung dan menyalurkan semua aspirasi mahasiswa maupun masyarakat melalui medianya, ECPOSE tetap berusaha menjadi jembatan yang eksis & selalu obyektif dalam mengupas permasalahan yang ada.

Itulah sedikit tentang persma, yang bisa aku bagi di sini. Sekalipun semalam harus ijin keluar duluan dari forum karna ada kuliah (nasib jadi anak non reguler.....), setidaknya aku sudah mengenal sedikit tentang dunia pers itu.
SALAM PERSMA!!!!


"Jika saya harus memilih antara, pers tanpa pemerintah atau pemerintah tanpa pers, maka saya akan lebih memilih pers tanpa pemerintah!"
Thomas Jefferson,

Kamis, 29 November 2007

ECPOSE vs Me

Tiga bulan ke depan, adalah masa2 fighting bagiku! Alhamdulillah... aku sedang menjalani peranku sebagai "anggota magang" ECPOSE tahun ini. Setelah prosesi interview plus konsolidasi antar anggota dan pengurus Selasa malam lalu, aku dan beberapa rekan lain telah resmi menjadi anggota magang dan akan menjalani minggu2 dan bulan2 yang padat kegiatan!

Bagi yang belum kenal ECPOSE, ia adalah salah satu UKM di fakultasku, Ekonomi Universitas Jember. Unit kegiatan mahasiswa yang konsentrasinya di bidang jurnalistik ini, sejak awal sudah mencuri perhatian dan minatku. Kesibukan dan rutinitas yang padat, memang sempat berkelebat dan menghantui di langkah awal. Bayangan pagi hingga sore cari duit, dilanjut malam kuliah (Fyi, aku kan anak ekstensi alias Non reguler) memang membuatku ragu untuk tetap terus, atau balik kanan! Tapi... tak ada yang pernah tahu jika kita belum mencoba & membuktikan bukan? Dan bukankah waktu akan lebih bermakna & barokah, jika kita mengisinya dengan hal2 yang bermakna pula? Ini tantangan baru buatku!

Hampir setahun bergelut bersama para jurnalis, sedikit banyak membuatku bernostalgi dengan kenangan dan hobi di masa kecil yang sempat kutinggalkan saat masa rantauku. Hobi dan kegemaranku berceloteh pada diri sendiri lewat kertas - kertas lusuh yang berakhir di tempat sampah.
Surabaya Post, cukup membuatku mengenal & sedikit memahami dunia "tinta" dan broadcasting. Sekalipun di sana, aku tidak bergumul langsung dengan para wartawan, fotografer, editor, redaktur, maupun staf redaksi lainnya, namun kesibukan & cara bekerja mereka yang kucuri & kupelajari diam - diam. Perlahan namun pasti, rasa cinta itu lahir, tumbuh dan akhirnya berkembang. Basic pendidikanku yang teknik, memang seakan jauh dari "cinta" yang kurasakan ini, tapi aku mencoba memandangnya dari sudut yang berbeda. Jurnalistik tentunya & harusnya bisa masuk ke dunia atau basic apapun! Karena menurutku, jurnalistik adalah dasar dari dasar itu sendiri.
Hal inilah yang membuatku manteb dan bertekad saat itu, "aku ingin nulis lagi....."

Dasarnya masih amatir, karya2 tintaku tak lebih dari diary... keluhan sampah..puisi2 murahan.. yang kunikmati, kupuji dan kuhina sendiri. Tak pernah atau mungkin lebih tepatnya belum pernah, aku mencoba membawa "rangkaian kata2" ku ini, agar bisa dilihat, dibaca, & dikenal orang! Entah malu, takut, atau memang tak ada waktu & suasana yang pas untuk melakukan itu. Media2 gratis seperti blog inilah, yang akhirnya menjadi tempat pelampiasanku. Di sini, ada beberapa yang lihat & baca si emang... tapi tetap saja... apa yang mereka nikmati masih berputar tentang diriku. Aku masih ingin, apa yang kutulis... kutuang..dan kukaryakan..bisa memberikan sesuatu yang indah & bermanfaat, terutama bagi orang lain.

Mungkin benar, apa yang beberapa sahabat sarankan untukku. Harus ada satu jembatan, rel, dan parameter yang jelas... agar "kecerewetanku" ini terkendali & tidak mubadzir. Aku butuh wadah di mana aku bisa terus belajar & saling berbagi bersama rekan2 seperjuangan lainnya. Dan mungkin..... insyaAlloh.... serta semoga..... ECPOSE adalah pilihanku yang tepat!

Oh iya, sedikit mereview perkenalan sekilas bersama para pengurus & anggota ECPOSE kemaren, ada berbagai macam karakter yang kutemui. Mulai dari yang adem ayem anteng berwibawa, hingga yang njedhal - njedhul gak jelas! :p Buat yang pengen tahu, ikutin terus update kisah ini, karna perjalananku sebagai anggota magang, masih baru dimulai! Dan pastinya akan lebih banyak cerita + ilmu yang kudapatkan dan insyaAlloh bisa kubagikan, selama perjalananku nanti. Doakan sukses ya... ^_^


*Oh..semoga "trouble" bersahabat denganku beberapa bulan ke depan..... >.>

Senin, 26 November 2007

Uang..uang....

Pagi tadi.. ada keributan kecil di depan kantorku. Dari beranda di lantai 2, aku coba memastikan apa yang terjadi di bawah sana. Ternyata ada segerombolan orang (laki2 dan perempuan) dengan beberapa sepeda motor + satu buah mobil dengan kapasitas angkut yang besar. Satu sama lain, terlihat bercengkrama dengan akrab.
Hanya bisa bertanya dalam hati, apa yang mereka lakukan di bawah sana....
Tak lama berselang, datanglah sebuah mobil pick up yang biasa angkut motor hasil curian, penuh dengan anak - anak SD. Yang kalo boleh kunilai dari penampilannya, mereka adalah murid - murid SD pinggiran. Dan yang membuatku semakin bertanya - tanya, gerombolan anak - anak tadi, ikut bergabung bersama gerombolan orang - orang dewasa lain yang lebih dulu hadir sebelum mereka. Sepertinya mereka saling kenal, karena beberapa anak saling panggil & beberapa juga cium tangan.

Tak kupindah posisi berdiriku sambil terus memantau mereka dari beranda atas. Hingga kudengar beberapa anak muda yang terlihat seperti aktivis, mulai berbicara melalui pengeras suara.
"Adek2...bapak2..ibu2.. mari kita berbaris dengan rapi....sambil mengantarkan Mas Sudarno ke Kejaksaan Agung!" Kurang lebih itu yang ia ucapkan, diikuti dengan anak - anak SD dan beberapa orang dewasa yang mulai membentuk barisan.
Beberapa anak muda lain yang sepertinya aktivis tadi, juga terlihat mulai membagi - bagikan poster - poster dan kertas berisi tulisan yang besar - besar.

"HUKUM DIBELI DEMOKRASI TELAH MATI" , "APA BEDANYA KEJAGUNG SAMA KORUPTOR?" , "JUAL BELI HUKUM KAYAK JUAL BELI KRUPUK" ......

dan masih banyak kata - kata lain yang bernada sama, yakni protes tentang mudah dan murahnya hukum saat ini!
Ternyata gerombolan yang membuatku penasaran dan tak beranjak dari posisiku itu sedang melakukan prosesi yang biasa orang sebut - sebut sebagai demo! Dan aku sama sekali tak tahu, siapa "Mas Sudarno" yang selalu di sebut - sebut dalam tiap orasi anak - anak muda tadi!

Hingga akhirnya, barisan itupun mulai berjalan perlahan.... diiringi rasa miris di hatiku....
Karna baru kusadari, di barisan paling belakang, ada segolongan orang - orang (dari penampilannya terlihat jelas mereka orang kampung) yang telah berumur cukup alias berusia senja, dan aku menyangsikan... apa mereka benar - benar tahu & paham dengan apa yang mereka lakukan sekarang. Tak menutup kemungkinan, lelaki - lelaki tua itu... anak - anak SD yang seharusnya masih belajar & bersekolah di jam - jam itu, hanya dijadikan alat peramai atau penarik simpati dengan imbalan beberapa lembar kertas saja.

Jika mereka mendemokan tentang hukum yang bisa dibeli dengan uang.... hati kecilku berorasi tentang.... suara - suara yang juga dengan murahnya diperjual belikan! Ironis lagi, itu justru dihadirkan dari kalangan mereka yang awam.

*Semua kok bisa di "uangkan" ya sekarang ???

Rabu, 21 November 2007

One years ago..

Hari ini.... 21 November 2007, tepat setahun sudah aku kehilangannya....
Aku kehilangan pelindung & penghangat di kala demam menyerangku..
Setahun sudah.. tak kurasakan kearifan & kebijakan sosoknya....
Tak ada lagi... yang berkata "Jangan nduk... gak baek...." dengan cara khasnya...
Tak kutemui lagi wajah garang penuh sayang, di ruang tamu.. saat aku terlambat pulang...
Tak ada lagi sahabat, yang dengan telaten mendampingiku belajar jadi sopir... :)
Tak kurasakan lagi raut wajah penuh cemburu.. saat diri ini berdekatan dengan lelaki lain selain dirinya.....
Kenangan2 itu sungguh indah.... tapi tak lebih hanya akan membuatku lebih cengeng menatap esok...
Jika hari & waktu bisa kuputar... kutak ingin lepaskan genggaman lembut & hangat jemarinya.... tapi bukankah rencana-Nya slalu lebih indah.... ^_^
Pasti berada di dekat-Nya, ia justru akan dapatkan kehidupan yang terbaik.
"Aku kangen Pak.... , moga Bapak tenang di sana............"

~ Yang slalu merindumu.... ~

Senin, 19 November 2007

Lagi anu....

Hari ini, kembali ku dihadapkan pada sebuah realita yang menyakitkan! Kenapa menyakitkan? Karna aku tak bisa memilih... jalan keluar yang seharusnya menurutku, bisa membawa ke lorong yang lebih cerah! Lorong yang kuharapkan dan kutafsirkan dengan caraku sendiri.
Di sudut, tempat, dan kasus yang sama, kembali aku harus berperang dengan hati nurani.
Satu sisi.. aku adalah seorang karyawan yang dibelahan bumi manapun, hukum rimbanya adalah keharusan untuk selalu loyal & taat pada regulasi yang berlaku. Di sisi satunya... aku juga manusia biasa yang punya hati nurani & rasa kemanusiaan. Dan saat kita berada di tengah keduanya... plus harus memilih... sepertinya menjadi orang biasa2 saja yang paling nikmat....
Ladang yang bergerak di pelayanan jasa ini... memang full of complicated think! Interaksi yang slalu ditimbulkan dari pergaulan orang banyak, tentunya juga tidak bisa di prediksi kapan pasang dan surut terjadinya konflik.
Dan biasanya, ujung2 tombak yang slalu berhadapan langsung dengan massa inilah... yang sering berpeluang terserang & mengidap SBMTB (Stress karena Beban Mental dan Tekanan Batin) akut!
Bukannya berkeluh kesah, meratapi nasib, atau ingin mencari simpati, tapi memang tidak ada tempat yang sanggup, kuat & tak jengah mendengar jeritan2 batin selain media ini. Media yang tak pernah protes & "mutung" sekalipun tak pernah diberi upah!

## Jika mau berfikir positif, batu kerikil..masalah..trouble... dan kawan2nya yang lain itu... adalah ladang terluas dan termurah bagi seseorang yang ingin terus belajar dalam memaknai & menghadapi kehidupan! Cara berfikir pendeknya... kalo gak pengen banyak masalah, ya tidur aja plus nikmati waktumu sebagai PENGACARA (penggangguran kehabisan acara) handal! Atau akhiri saja hidupmu... tapi tetap tak menjamin, masalah baru yang justru akan timbul setelah kehidupan duniamu berakhir.
Selalu berusaha berfikir positif! Mungkin itu kuncinya!
Segala problematika dalam kehidupan hadir.. tuk ajarkan dan critakan tentang hal baru pada kita. Satu masalah muncul, memaksa kita tuk memahami satu ilmu pula di dalamnya, hingga akhirnya jalan keluar itu kita temukan dan lewati....
Melemah di tengah2 perjuangan itu wajar.. karna kita bukan robot atau mesin! Kita manusia biasa, sumber dari segala kelemahan & kekurangan. Yang terpenting jangan pernah mundur & berbalik berprasangka atau menyalahkan semua di sekeliling kita. "Bukankah Allah akan sama seperti apa yang di prasangkakan hamba terhadapNya?!"
Pintar2 memaknai & mengambil hikmah dari apa yang terjadi, mungkin bisa membuat hati & hidup lebih enteng! Hari2 juga gak akan melulu diisi dengan wajah kusut, mulut cemberut, dan uring2an! :D

"Tapi itu sulit sekalii....", Gesti said.

Kalo sulit kan harus terus dicoba & terus bertanya... Bertanya kan gak hanya pada orang yang lebih pinter, pengalaman juga guru yang baik kok... Pengalaman kan paling tidak bisa memberi pencerahan di hati.. Kalo sudah ada pencerahan kan hati bisa lebih tenang... Kalo dah tenang kan bisa tidur nyenyak... Kalo tidur bisa nyenyak kan bisa bikin badan jadi sehat... Kalo badan sehat kan, jadi bisa beribadah & berkarya lebih baik lagi di esok hari.... ^_^
Pokok'e sing penting terus... SEMANGKA!!!! ;)

Jumat, 16 November 2007

Air Mata T_T

Apa arti air mata untukmu sobat?
Ada yang mengidentikkannya, dengan sosok wanita. Karna air mata itu adalah lambang perasaan....lemah... cengeng... yang didominasi & dimiliki oleh kaum hawa.
Namun benarkah?
Lalu bagaimana dengan sosok lelaki yang sekali waktu kulihat mengalir air dari sudut matanya. Bukan lelaki lagikah ia? Cengengkah ia? Terlalu feminim kah ia?
Terlalu naif jika kita berstatement seperti itu. Karna air mata jika suatu bentuk ungkapan ekspresi jiwa seorang manusia. Tak peduli dia hadir dari golongan hawa maupun adam.
Tak sedikit yang mengatakan, bahwa air mata pula lah yang turut berperan menghapus keresahan & kesesakan hati yang terkadang tak mampu terungkapkan. Air mata juga... yang sering menjadi jawaban, tanda, simbol atau apalah namanya... dari suatu kebahagiaan atau rasa haru.
Jadi... bukanlah suatu dosa atau kesalahan besar.... jika seorang lelaki harus berair mata di suatu waktu. Karna fitrah semua manusia kan berakal dan berhati nurani, betul tidak?
Dan beruntunglah mereka... yang bisa berbagi rasa dengan air mata. Karna di luar sana, banyak juga pribadi - pribadi yang semakin terhimpit dan tersiksa oleh beban dalam jiwa mereka, yang nyatanya tak mampu & cukup terbagikan hanya dengan share/bercerita kepada sahabat... dinding kamar, buku2 bertitelkan diary...., atau objek2 lain yang bisa menjadi pelampiasan. Karna satu hal... mereka tak kuasa menangis.... mereka tak bisa mengekspresikan air mata......

Sang penceloteh di sinipun, sempat bergelar "makhluk tak berperasaan" dari beberapa kawan.
Satu alasan, karna sulitnya mata ini tuk sekedar meneteskan air mata (kecuali kelilipan... :p)
Bisa dibilang, dulu aku terlalu yakin dan sombong dengan kekuatan hatiku. Kesombongan yang kulakukan tuk menyerang statement2 mereka yang mengatakan bahwa wanita itu "lemah"... wanita itu "rapuh".. dan wanita itu "cengeng"... Kuhanya ingin membuktikan, bahwa wanita juga punya hak tuk mendapat gelar "hebat & kuat".
Namun lambat laun kusadar.... aku tak sepenuhnya benar.....
Kulihat ibuku... dia wanita, dan tak jarang kulihat dia menangis bahkan hanya karena hal sepele. Tapi.. tetap kupandang dia sebagai wanita hebat, bukan wanita cengeng atau lemah sekalipun sering kudapati air mata darinya.
Kuteliti sosok wanita2 lainnya... mereka memang sering menangis tuk ungkapkan rasa di hatinya... tapi sekali lagi... mereka sedikitpun tak terlihat lemah di mataku. Karna tak sedikit dari mereka adalah pejuang2 tangguh dalam kehidupan.

Ibu... wanita2 itu... dan "seseorang" yang unintended di kehidupanku, tlah membuatku sadar dari kesombonganku. Sekalipun aku berhasil menjadi sosok wanita yang "pelit" air mata hingga beberapa tahun lalu... aku sadar, itu bukan solusi dan jalan terbaik. Dan dengan berat hati kuinjak rasa gengsiku tuk katakan... "ternyata aku juga merasa lega setelah menangis...".
Jika ada yang mengatakan, hampir separuh beban yang dirasakan berkurang jika kita mau berbagi dengan orang lain, itu benar....
Dan untuk menghilangkan yang separuhnya lagi... bisa dengan menangis..... ;)

Finally.... siapapun kamu... berasal dri kaum hawa maupun adam... menangislah jika itu mampu membuatmu lebih tenang.... menangislah dengan sederhana, sekadarnya, & sepantasnya.... dan yang terpenting, jangan pernah jadikan air mata sebagai parameter "tangguh" tidaknya seorang manusia.... ^_^

*Gesti yang terus belajar......

Jumat, 09 November 2007

Ketaman Asmoro

Saben wayah lingsir wingi..
mripat iki.. ora bisa turu...
tansah kelingan sliramu..cah bagus kang dadi pepujanku...

Bingung rasane atiku..
arep sambat.. nanging karo sopo...
Nyatane ora guwo - wo..
Rasane atiku... sansaya nelongso....

Wes tak lali - lali...
Namung sansaya kelingan...
Nganti tekan besok kapan nggonku..
mendem ora biso turu...

Opo iki seng jenenge...
wong kang lagi.. ketaman asmoro...
Prasasat ra bisa lali..
esuk..awan...bengi.. tansah bedo ati....

qiqiqiqi.... sedep tenan ni tembang euy... ngademke ati.. :p
Yg penasaran..cari and download sndiri yak? :D

Rabu, 07 November 2007

Larut dalam Nostalgi

"Terlarut aku ke dalam nostalgi....." (KLA Project),
huehuehue...... Maknyuss pora judule... :p
Bukan tentang yang romance2 kok sobat... Begini ceritanya.......

Pagi tadi... sebelum berangkat kerja (baca : nguli), aku sempetin mampir ke sebuah tempat yang pernah menjadi saksi keimutanku..keluguanku... :p ..dan masa kecilku... Tempat di mana aku bisa tertawa dan menangis bebas di satu waktu, tanpa sedikitpun ada rasa malu...
Yups, aku mampir ke SDku. Niat & tujuan utama memang untuk nganterin titipan dari seorang guru kesayanganku, yang kukunjungi saat lebaran kemaren.
Decak kagum tentunya...setelah kuinjakkan kakiku di sana. Bangunan berubah drastis, terlihat lebih luas dan megah! Empat atau lima tahun yang lalu, saat terakhir aku berkunjung ke sana... semua belum seperti ini. Tembok2 kusam & tanaman2 tak teratur, tak kutemui lagi saat itu. Selidik punya selidik.. ternyata SDku yang dulunya SD kompleks ini (Kepatihan 1, 2, dan 3) kini di-merger menjadi satu, dan namanya pun berubah menjadi Kepatihan 1. (Hiks..nama SDku hilang...aku kan dulu Kepatihan 2 ...)
Guru2 yang mengajar pun, banyak yang sudah tak kukenali wajahnya (alias banyak guru baru). Hanya tinggal beberapa yang bertahan, termasuk Bu Emy guru kesayanganku itu....

Pertama masuk, langsung disambut Bu Atik. Guru yang mendapat gelar "mak lampir" dari temen2ku karna dandanannya yang menor + wajahnya mirip Farida Pasha (pemeran mak lampir...beneran mirip loch! Saudaranya kali ya? Hehehe...) ternyata masih mengenaliku dengan sangat jelas! Dari kejauhan.. suaranya yang lantang dah terdengar "Waah..Gesti to......!" Hehehe... "Iya Bu.... ndak pangling to...sama muridmu yang sekarang tambah cantik & imut ini..." (kalo ini dalam hati :p )
Ngobrol2 bentar...langsung kuutarakan niatku sebenarnya datang kesana, sekaligus nanyain keberadaan Bu Emy. Eh..beliaunya malah suruh aku cari aja di kelas2! Waks??! Masak dengan tampang innocent gitu.."inguk2" ke tiap kelas! Yah...tapi gmna lagi... itung2 sekalian ngelilingin skulku... :D

Lorong2 kelas yang kulewati ternyata belum banyak berubah... hanya yang dulunya berubin semen, kini sudah berganti ubin keramik. Masih inget banget.. waktu istirahat dulu... sering main "bekel" sambil duduk nglepos di bawah, bareng temen2 cewek. (Aku punya temen cowok yg jago bekelan juga lhoo... :D ) Secara lantainya masih ubin yang dari semen, alhasil tangan2 mulus dan mungil kami...harus tergores & sedikit lecet2 karnanya. Sekarang dah enak tuh..kalo buat bekelan! (tapi anak sekarang apa masih suka maen gituan ya? :D)
Atau kalo gak gitu... aku lebih suka menghabiskan waktu istirahat dengan keringat! Alias "bentengan"! (Hahaha..kalo ini mah..waktu SMK dulu juga masih sering! :p) Lari2 dan saling mengejar di lapangan sekolah yang lumayan luas itu, asyik banget! Dan kalo dipikir2....waktunya istirahat malah cari capek ya? Masuk kelas...bukane tambah seger, malah jdi loyo & kecapekan! Bonus lagi... keringat yang berbau sedap! Hehehe....
Jadi kangen banget masa2 itu....

Di tengah2 pencarianku itu (heleh!), aku ketemu juga sama guru yang selalu menyambutku di depan pagar sekolah dulu. Tak hanya itu... dialah yang slalu membersihkan dan meratakan bedak di wajahku yang selalu "mblenthong2"! :p (Kalo ini...ulah bapak. Gak tahu deh... bapak dari aku TK, paling suka makein aku bedak yang tuebel trus gak rata alias blenthong2! Katanya sih biar kliatan seger & kayak orang abis mandi!Hahaha! :p) Yah..akhirnya, Pak Hadi inilah yang jadi langganan bersihin wajahku...Hehehe...jadi malu kalo diinget2.. :">
Beliau keliatan dah berumur sekali! Pertama kali aku ucapin salam, beliau menjawab dengan ramah. "Masih ingat saya Pak...?"
"Oooo...jelas ingetlah... tapi saya lupa namanya... " (dueng! :D) Ternyata beliau lupa namaku.. murid yang berbedak blenthong2 ini... :p
Tapi setelah aku sebutkan nama... ternyata semua memory di masa lalu itu... masih terekam jelas di memorynya.... Sayang... pendengaran beliau dah mulai terganggu, mungkin juga karna faktor usia.
Dan ternyata sekarang, aku malah sekampus bahkan se-fakultas sama putri beliau (adek kelasku waktu SD dulu). Beliau bilang..putrinya tahu aku, tapi aku kok ndak tahu ya??? Hehehe... :p
Gak terlalu lama sih ngobrol sama beliau, karna aku sadar... tujuan awalku belum terpenuhi. Dan bukankah aku harus segera berangkat kerja! (baca : nguli lagi)
Selesai pamitan sekedarnya... (gak pake bersihin bedak blenthong2 lagi kok! :p), aku langsung melanjutkan pencarianku. And.... setelah celingak - celinguk gak jelas :p, ketemu juga ibundaku itu! Beliaunya lagi ngajar ternyata.... Kuketuk pintu...ucapkan salam...sambil tersenyum ala Pepsodent (kliatan gigi :D). Tanpa ba..bi..bu.. lagi, langsung kuserahkan titipan beliau itu, dan langsung pamit pulang. Karna beliaupun saat itu sedang mengajar.

Kulangkahkan kaki... menuju gerbang depan sekolah.... eh....ketemu ma sosok yang wajahnya gak asing buatku! Namun.. tubuh yang dulu terlihat gagah itu... kini berbalut keriput di sana - sini, mungkin karna termakan usia..
Cak Fuad.... penjaga kebun sekaligus waker di SDku. Gak nyangka, beliau masih bertahan di sana hingga saat ini. Kusapa dia dari kejauhan, setelah dekat..seperti biasa...dia selalu berusaha merefresh memorynya. Dan setelah itu.. tangannya yang mulai terlihat lemah...menepuk2 pundakku. Sambil bertanya kabar....
Oh iya... Cak Fuad ini dulu... pualing sering nyuwel2 pipiku! Sakit bangeeet.... sampek merah kadang2! Gmna endak... orang nyubit pake tangan dua + sepenuh tenaga! Huaaa..... pasti hbis tu, aku mringis2 kesakitan dengan pipi yang dah layaknya tomat mateng! :p
Prosesi pamitan pulang dengan Cak Fuad inilah yang paling sulit. Bener2 ditahan gak boleh pulang aku! Beliau protes, katanya setelah sekian lama gak ke sini, kok dateng2 cuma bentar..
Inginku berlama2 sebenarnya Cak...karna masih banyak sudut2 penuh kenangan di sekolah ini, yang belum aku kunjungi....
Akhirnya... beliau melepasku dengan ikhlas, karna alasan kerja yang kukemukakan....
InsyaAlloh..maen2 kesini lagi deh kapan2..... ^_^

And...perjalananku sjenak ke masa lalu, harus berakhir dulu. Waktunya jalani hari ini...
Ayo..nguli!!!! :D


*Oh iya...pulange aku sempetin mampir jugak maem bakso dan es Apokat favoritku waktu skul dulu! (dasare "maruk" bakso, biar waktu mendesak, tetep disempetin dunk! :p)

Senin, 05 November 2007

Embuh....

Kabar yang kau bawa.. membuatku terbang ke setahun silam...
Ya Alloh...kenapa aku jadi secengeng dan serapuh ini?
Bukankah hati kecilku dah meyakininya saat itu..? Bahwa semua ini adalah kehendak dan takdir-Mu... Aku dan lainnya tak lebih dari pemain & pemeran... yang harus selalu siap menjalankan skenario yang ada.
Tapi... sakit itu... pedih dan duka itu... masih jelas terekam di sini.... bahkan kutakut dan enggan mengoreknya....
Dia, kamu, maupun mereka...... gak akan pernah ngerti apa yang aku rasakan.....
Karna langit dan mentari kita berbeda....

Please Alloh.... tolong kuatkan hati hamba yang merapuh....
Kembalikan cinta hamba, murni hanya untuk-Mu.....
Hamba hanya takut kehilangan.... hanya itu.......
lalu salahkah rasa ini......?



"Gesti kenapa ya??? Kamu bukan Gesti ah! Tpi kan aku juga manusia biasa... Salahkah?"

Jumat, 02 November 2007

Nyanyian senja

Tangisan itu tak kunjung reda.....
dinding - dinding kokoh di hadapnya pun, tak kuasa merapuh...
Aku berkaca pada masa laluku...
namun kutak dapati yang kumau...
Aku berlari menjemput mentari esok hari...
tapi.....
tetap bukan dia yg duduk di bawah di sana.... yang kucari....

Mungkin dia terlalu lelah.... dan kutak ingin terus tersiksa oleh resah....
Biarlah waktu yg kan menjemputnya....
dan ijinkan angin membawaku terbang bersama rindu yang tertahan...

Kuhanya ingin terus bersama mentari....
menikmati hangat & senyumnya...
menyambut pagi.........

P, 02-11-07, @ opis ditemani rinai tangisan langit